Insan Kampus Harus Mengaplikasikan Kultur Ke-Aceh-an

Banda AcehDekan Fakultas Ushuluddin IAIN Ar-Raniry Banda Aceh Dr. Samsul Rijal, M. Ag mengharapkan kepada insan kampus harus mampu mengaplikan kultur-kultur keacehan dalam mensyiarkan ajaran-ajaran islam dalam kehidupan masyarakat.

foto : Nat Riwat
foto : Nat Riwat

Hal itu disampaikan Dekan disela-sela perayaan maulid Rasulullah Saw Sabtu, 10/ 4 di kampus setempat.

Perayaan maulid Nabi Muhammad Saw di Fakultas Ushuluddin ini merupakan rangkaian dari 50 kegiatan yang dilaksanakan menyambut HUT ke-50 Fakultas Ushuluddin. Kata Samsul Rijal

Dia menambahkan, intelektual kampus harus jeli dalam melihat peluang-peluang yang baik untuk mensyiarkan pesan-pesan Nabi dalam mensyiarkan ajaran Rasulullah.

“dalam memperingati hari lahir Rasul di Fakultas Ushuluddin dimeriahkan dengan pembacaan hikayat tentang kisah Rasulullah Saw, panitia mengundang Muhammadiyah Husain yang akrap disapa Medya Hus serta dua syech yang mendampinginya Soufyan dan Abdullah Musa”.

Menurut Samsul Rijal, alasan panitia mengundang Medya Hus dkk untuk membacakan hikayat pada peringatana maulid ini, dalam beberapa kurun waktu terakhir hikayat telah terlupakan, padahal hikayat merupakan media paling efektif dalam menyampaikan pesan kepada khalayak. Paparnya

“hikayat juga dapat menjadi spirit yang kuat untuk efektivitas dalam penyampaian pesan-pesan dakwah ke pada audien”.

Di akhir acara, kegiatan dilanjutkan dengan khanduri mauleod ala Ushuluddin, disediakan kuah beulangong, bu kulah dan idang meulapeeh.

bu kulah dan idang meulapeeh itu merupakan partisipasi dari pada dosen dan karyawan dilingkungan Fakultas Ushuluddin dan juga dari mahasiswa”.

Ke pada mahasiswa, secara khusus diharapkan harus jeli memetakan perkembangan kultur dalam masyarakat, untuk mengaplikasikan ilmu yang didapatkannya di Kampus ke dalam lingkungan Masyarakat.

Sementara Gubernur BEMAF Ushuluddin, Juara BA mengatakan, kegiatan baca hikayat pada maulid ini dilakukan agar mahasiswa Fakultas Ushuluddin mengambil peluang dalam mengembangkan kereatifitas mahasiswa.

“seni budaya Aceh banyak yang telah hilang, banyak masyarakat yang tidak mengetahui budaya-budaya Aceh yang menjadi media paling efiktif dalam mensyiarkan agama”.

Momentum seperti harus mampu dimanfaatkan oleh mahasiswa Fakultas Ushuluddin dalam menyampaikan pesan agama dan syiar keislaman lainnya ke pada khalayak umum.

Hadir pada acara itu, Rektor IAIN Prof Farid Wajdi, para pembatu Rektor, Dekan se-IAIN Ar-Raniry dan undangan dari lingkungan IAIN dan juga luar kampus, seperti dari Bank dan instansi lainnya.[rel/nat]