Puisi | Al-Jamiahku

Goresan Pena: Maulidar

 

Al-jamia’ah ar-raniry

dimana prasarjana

mengabdi universitas

kidmat gramatika bersyari’at

 

Secangkir kopi panas

membara uap peluh prasarjana

huru-hara sepanjang kantin jami’ah

sebagian sibuk mengubrak-abrik kertas

 

Jeruju bergelaparan ujung lubuk

halusinasi melontar sadis

risau sanubari

mengundang percik radiasi

 

Mahasiswa tergegap-gegap frustasi

berjuta irama mulut menusuk

motivasi dosen mengembalikan daya

mengulurkan tangan ke arah fanatik

 

Agresi mengolok-olok

fana kabar desas-desus

antusias hasrat fantastis

prestasi terkesut-kesut memegang perhagaan ini

 

Senadung shalawat

terhuyung-huyung sempoyongan

bisikan pekik indra kanan, kiri

melontar naluri menglangkah tanah

membasuh tangan melingkar kesucian

 

Menenangkan naluri senandung shalawat masjid fathul qarin

prasarjana yang degil

tak lagi mendengar senandung shalawat

asyik mabuk musyawarah dunia

alat moderen barat terlekas-lekas merusak kesucian otak

syetan berpesta-pesta gencar

mengeroyok insan islami

mencampakan noda hitam lekat ketanah suci

 

Sungguh dungu….

sadarkan insan?

kesempatan nyawa berjuta oksigen allah berikan hingga saat ini masih tersenyum

mari cendekiawan sebagai simbol universitas islami

ayuk majukan hakiki hakikat pada sanubari

 

Prasarjana cendekiawan islami

renungkan bersama

ulama besar kerajaan aceh darussalam

syeikh nuruddin ar-raniry yang bahaduri

saga gilang-gemilang membara sanubari durjana-durjana menjadi pulih

rakyat cengang cendekiawan edukasi islami

adaptasi pemikiran islam rakyat aceh

heroisme dikenang sejarah universitas uin-ar-raniry

 

Jami’ah ar-raniry

jami’ah jantung sanubari rakyat aceh

bonar peluru saksi tumpahan darah

gencar granat saling hantar-hantar

hingga rencong dikenang sejarah

senjata khas aceh

 

Jami’ah ar-raniry

1 oktober 2013

status iain menjadi uin

ditandangani presiden

susilo bambang yudhoyono

 

Para prasarjana…

apakah kalian pantas menjadi prasarjana cendekiawan uin-ar-raniry?

jika pantas

mari kita buktikan

dijami’ah ar-raniry

 

Puisi ini dibacakan saat diskusi satu tahun status UIN Ar-Raniry yang diadakan UKPM sumberpost 1 Oktober 2014 lalu.