“Kita Selesaikan Bangsa Kita Dengan Bersatu”

Sumberpost.com | Banda Aceh – Wakil Presiden Republik Indonesia, Jusuf Kalla (JK)  mengibaratkan  bantuan yang di kerahkan masyarakat dunia saat membantu Aceh  pasca tsunami 2004 silam, sebagai operasi non perang terhebat pada saat itu. “Kita lupakan perselisihan dan perseteruan,” ujar JK dalam refleksi peringatan 10 tahun tsunamiAceh.

SAM_9922

Peringatan 10 tahun tsunami Aceh di pusatkan di lapangan Blang Padang, Banda Aceh, (26/12). Turut hadir duta negara internasional yang ikut membantu Aceh saat itu. Peringatan 10 tahun tsunami  juga di laksanakan di Thailand, India, dan Sri Lanka.

Tambah JK, tidak mungkin membangun Aceh hanya dengan mengandalkan pemerintah pusat. “Masa pada saat tsunami itu betul-betul susah, 10 tahun yang lalu bagi kita masih sangat dekat. Dari TK hingga pemerintah, siapapun menyumbang untuk bangun Aceh,” ujarnya.

Jelas JK, yang pertama pemerintah lakukan ialah membersihkan Banda Aceh dan Meulaboh dari puing tsunami. “kita mengerahkan 500 alat berat dan 1000-an kendaraan cuma untuk bersihkan puing.”

Sebagai ketua PMI  JK berpendapat, kita harus terus membantu, karena tanpa saling membantu, Aceh tidak bisa berdiri seperti sekarang. “Kita mulai upaya untuk berdamai agar bisa menyelesaikan Aceh. Kita selesaikan bangsa kita dengan bersatu.”

Gubernur Aceh, Zaini Abdullah mengatakan, pasca tsunami masyarakat Aceh melepaskan semua kepentingan kelompok untuk membantu sesama. “Kami mengimbau seluruh dunia untuk memperkuat solidaritas guna mengatasi bencana.”

Aceh mendapat satu trilyun untuk rehap rekons dari pemerintah pusat dan Aceh masih berharap bantuan pemerintah pusat dalam hal pembangunan.

Kepala Badan Rekontruksi Tsunami Kota Higashi-Matsushima, Jepang, Shuuya Takahashi,  menyampaikan bela sungkawa kepada semua korban tsunami Aceh. “Saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah melakukan rekonstruksi dan pembangunan bagi Aceh selama 10 tahun sampai saat ini.”

Takahashi merupakan salah seorang korban tsunami Jepang, anak perempuan dan rumahnya hanyut oleh tsunami. Saat ini, Takahashi melakukan proyek skala besar untuk membangun kota itu menjadi lebih baik dan tanggap bencana.

Menurut Takahashi, duka Aceh dan Jepang sama. Bencana tsunami yang melanda Aceh dan Jepang sudah memberikan pengalaman bagus bagi dua negara ini, karena masing-masing negara sudah membuat kebijakan sendiri terkait penanganan bencana. Koordinasi yang bagus bisa menghasilkan kemampuan tanggap bencana yang bagus, jelasnya.

Bukan Azab

Syeh Ali Jaber mengatakan kepada masyarakat Aceh, bencana tsunami bukanlah azab Allah. “Kalau azab Allah, kita sudah tidak ada yang tersisa lagi.”

Tambah Syeh Ali Jaber, Ketika Allah memberikan cobaan kepada kita, itulah keadilan Allah. Sabar sangat bermanfaat bagi seorang hamba. “Banyak orang kekurangan iman dan akhlak, tapi Allah tetap sayang dengan hambanya,” ungkap Syeh Ali Jaber saat peringatan 10 tahun tsunami.

“Semua takdir Allah itu baik, tapi manusia belum tau dan belum mengambil hikmahnya. Apa yang terjadi ini menjadi pelajaran untuk kita semua. Tidak ada yang bisa menjamin kita bisa jauh dari musibah, persoalannya kita tidak mau minta maaf kepada Allah kalau salah. Kita pantas bersyukur dan bersabar,” tutupnya.

Abdul hadi firsawan