Besok Ada Seminar Deteksi Kanker Pada Anak

Sumberpost.com | Banda Aceh – Untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang penyakit kanker, mencegah kanker, serta mendeteksi kanker sejak dini, Childern Cancer Care Comunity (C-Four) Aceh menggelar kegiatan Seminar Awam, Deteksi Kanker Pada Anak.

Kegiatan tersebut akan berlangsung besok, Sabtu (7/11/2015) pagi di Aula Dinas Kesehatan Aceh. C-Four ialah sebuah organisasi pendamping anak penderita kanker. Jika ada pasien kanker yang berasal dari keluarga kurang mampu, C-Four akan membantu dan mendampingi pasien tersebut selama pengobatan.

Empat narasumber akan menjadi pembicara pada kegiatan Seminar Awam, yaitu dr. Heru Hoviat Herdata dari Rumah Sakit Umum Zainal Abidin, dr. Juli Jamnasi dari Rumah Sakit Murni Teguh Medan, Tgk. Ilhami Surya Akbar dari Pelang Merah Indonesia Kota Banda Aceh, dan Irismok Lingwei dari KPJ Tawakkal Malaysia.

Selain itu, ada juga testioni dari tiga anak penderita kanker, yaitu Ratih (15) dari Medan yang menderita kanker otot, Hayatun Nufus (15) dari Aceh yang menderita leukemia CML, dan Helvina Saskia (9) dari Aceh yang juga menderita leukemia CML.

Ketua Panitia kegiatan, Mai Hendra mengatakan, kegiatan tersebut dilakukan agar masyarakat lebih mengenali penyakit kanker. Ia berharap, masyarakat lebih mengenal tentang penyakit luar biasa seperti kanker, agar tindakan pencegahan juga dapat dilakukan.

“Jadi kita sosialisasi tentang kanker, bagaimana pencegahannya, dan cara deteksi kanker. Kita juga ingin memberitahukan, ada lembaga pendamping anak kanker. Di Aceh ada C-Four, di Medan ada Smilling Kids. kita di sana membantu anak-anak kanker. Jadi kalau ada anak kanker yang kurang mampu, jangan sungkan untuk berobat, karena ada pendamping,” jelasnya.

Sementara itu, ia menyebutkan, dalam kebanyakan kasus pasien yang dirujuk ke rumah sakit sudah dalam keadaan parah. Salah satu penyebab ialah minimnya pengetahuan petugas medis, terutama di puskesmas, terhadap penyakit kanker.

“Sebenarnya permasalahan telatnya ditangani pasien kanker itu pertama karena ketidaktahuan masyarakat terhadap penyakit kanker, kedua faktor ekonomi masyarakat membuat dia enggan berobat ke rumah sakit. Ketiga karena tindakan medis yang tidak bergerak cepat,” ujar Hendra. []

Abd Hadi F | Foto: Ratna