Ini Alasan Warung Kopi Banyak Diisi Mahasiswa

Banyak kita lihat di warung kopi dipenuhi oleh mahasiswa. Hal itu bisa kita lihat dari aktivitas mahasiswa sekarang, duduk di warung kopi berjam-jam walaupun hanya meminum secangkir kopi.

Setelah diteliti, dan dari data yang diperoleh penulis, jika dipersentasikan, 80 persen orang yang duduk di warung kopi berasal dari mahasiswa dan 20 persen lagi dipenuhi oleh kelompoklain. Dari penelitian diatas timbullah pertanyaan kenapa mahasiswa lebih banyak dan betah duduk diwarung kopi daripada di masjid, kos, dan tempat-tempat lainnya?

Kita bisa melihat kegiatan mahasiswa di kos, biasanya hanya duduk, tidur, nonton, makan dan hanya ditemanin oleh bantal, kasur dan laptop.

Dengan kegiatan mahasiswa seperti itu setiap harinya bisa membosankan. Sehingga tempat alternatif untuk menghilangkan bosan yaitu warung kopi. Di sana mahasiswa bisa berkumpul dengan kawannya, sambil buat tugas, dan lain-lain.

Kebanyakan mahasiswa kebiasaanya diwarung kopi yaitu main game, browsing internet, membuat tugas dan ada juga untuk menonton bola. Karena itulah mahasiswa lebih banyak memenuhi warung kopi daripada masjid, kos, dan tempat-tempat lain. Walaupun mahasiswa duduk berjam-jam, yang terpenting bisa menghilangkan rasa bosannya.

Dari kebiasaanya tersebut banyak mahasiswa bergadang, tidak menghiraukan shalatnya, pekerjaanya, dan juga menyiakan waktunya. Juga bisa menimbulkan penyakit akibat bergadang. Sehingga dia bolos dalam perkuliahanya.

Sesunguhnya tempat kita untuk menenangkan diri kita hanyalah ke masjid. Di masjid kita bisa berzikir dan meminta pertolongan kepada Allah SWT.

Ingatlah, pergi ke warung kopi ketika kita penting untuk mengerjakan sesuatu, janganlah sia-siakan waktumu hanya duduk diwarung kopi. Hilangkan rasa kelalaian dan kemalasanmu ketika diwarung kopi, kerjakanlah apa yang penting engkau kerjakan, tingalkanlah sesuatu yang bisa merugikan masa depanmu.

Penulis bernama Muhammad Fadhil, mahasiswa Jurusan Psikologi Fakultas Psikologi UIN Ar-Raniry.

Foto: Zuhri Novinadi