Bisnis Warnet Kerap Dipandang Negatif

Sumberpost.com | Banda Aceh – Pandangan masyarakat terhadap bisnis warung internet (warnet) kerap negatif. Salah seorang pelaku bisnis warnet di Aceh, Zainal Mahyar keberatan dengan pandangan negatif masyarakat terhadap warnet.

Pasalnya, warnet juga melarang pelanggan membuka situs-situs porno dengan memblokir linknya. Mengenai banyaknya anak-anak yang pergi ke warnet untuk bermain game, Ia berujar, itu hal yang wajar karena bermain sudah menjadi kebiasaan anak.

“Kemudian ada orang tua yang belum paham internet, menganggap warnet itu negatif, tapi itu tergantung penggunanya. Kemudian konotasi orang terhadap warnet itu negatif, dianggap tempat untuk nonton porno, sarang mafia, dan lainnya,” ujar Mahyar dalam diskusi Internet Bernuansa Syariah di Aula Bappeda Aceh, Jumat (22/01/2016).

Mengenai situs perjudian dan pornografi, ia mengatakan sudah memblokir. Namun hal itu tidak gampang serta tidak semua situs bisa diblokir. Ia mengatakan, perusahaan penyedia jaringan internet juga tak gampang memblokir situs judi online karena bisnisnya besar.

Untuk menyadarkan anak-anak agar tidak membuka situs porno, ia berharap pemerintah mensosialisasikan dampak buruk dari menonton film atau video porno. Karena Aceh menerapkan syariat islam, pendekatan untuk menanggulangi pornografi sebaiknya dilakukan dari segi agamanya.

“Saya mewakili komunitas warnet Indonesia regional Aceh, berharap masyarakat tidak berpikir kalau warnet itu sarangnya mafia, karena kalau judi online itu siapapun bisa akses, bukan hanya di warnet saja,” tuturnya. []

Abd Hadi F