Pasang CCTV! atau Semakin Banyak Barang hilang

Kehilangan tas berisikan laptop di Masjid Fathun Qarib, UIN Ar-Raniry, akhir-akhir ini sungguh sangat meresahkan mahasiswa. Pada Maret 2016 saja, empat tas mahasiswa hilang saat sedang melaksanakan salat berjama’ah di masjid tersebut.

Namun hingga saat ini pihak kampus belum juga mengambil satu tindakan pencegahan yang berarti.

Penulis juga menjadi salah seorang korban kehilangan tas saat sedang melaksanakan salat berjamaah di Masjid Fathun Qarib, sebagaimana diberitakan sumberpost.com pada 28 Maret 2016 lalu.

Bayangkan saja, jika mahasiswa akhir yang hampir merampungkan hasil skripsinya dicuri tasnya yang berisi laptop ketika sedang ketika sedang melaksanakan salat di Fathun Qarib. Mungkin saja dia bisa menangis, karena laptop dan seluruh file hasil penelitian miliknya hilang. Ia juga terpaksa menunda sidang perkuliahan karena harus menyusun kembali skripsinya yang hilang.

Jika kejadian ini terus dibiarkan, selain merugikan banyak mahasiswa, kekhusukan dan kenyamanan dalam beribadah akan sangat terganggu. Sebagian besar mahasiswa yang menunaikan salat di Fathun Qarib membawa tas yang mungkin berisi barang berharga.

Fasilitas keamanan masjid yang sangat memprihatinkan dan bisa dikatakan tidak ada sama sekali, memberikan keluasan gerak para maling dalam melancarkan aksinya.

Sangat disesali, universitas setingkat UIN Ar-Raniry sudah selayaknya memberikan jaminan keamanan kepada mahasiswa ketika hendak melaksanakan salat berjama’ah. Baik itu berupa pemasangan CCTV ditempat-tempat yang rawan terjadi kehilangan, atau menyediakan lemari tas berkunci sebagaimana yang tersedia di perpustakaan UIN Ar-Raniry.

Hal ini perlu menjadi fokus dan perhatian pihak kampus, Jika tidak diantisipasi dengan cepat dan sigap, kemungkinan akan ada korban-korban berikutnya. Belum lagi jika melihat kondisi mahasiswa yang berbeda-beda.

Tidak sedikit dari mahasiswa ialah perantau, dan berasal dari golongan keluarga kurang mampu. Kehilangan laptop dan barang-barang berharga lainnya akan sangat memberatkan bagi mereka.

Saat ini kita telah memasuki April 2016, semoga kita dapat belajar dari pengalaman-pengalaman sebelumnya, dan harapannya kepada pihak kampus untuk segera memberikan fasilitas keamanan yang memadai demi kenyamanan jama’ah dalam melaksanakan ibadahnya.

Penulis bernama Rahmat Firdaus, mahasiswa Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Ar-Raniry. Angkatan 2015.