Yuk Hadiri Pentas Seni Panggung Demokrasi

Sumberpost.com | Banda Aceh – Sejumlah pekerja seni, budayawan, organisasi masyarakat dan kepemudan bekerja sama dengan Fraksi Pilkada, IKABOGA Aceh dan Komunitas Panteue Atjeh akan menyelenggarakan pentas seni panggung demokrasi bertajuk “Seni Untuk Pilkada Damai”.

Kegiatan tersebut akan dilaksanakan di Lapangan Blang Padang, Banda Aceh, mulai pukul 07.00 WIB pada Minggu, 5 Februari 2017 mendatang.

Pegelaran kesenian itu akan dimeriahkan oleh sejumlah atraksi kesenian, diantaranya pagelaran musik dari sejumlah grup band seperti Rafly Kande, Amoeba Band, Seumuka Band, After Back, HNS Beat Box/Hip-hop, Veranda Band dan Arfent 65.

Pemetasan rapai salem dari Sanggar Kulet Community, likok pulo oleh Komunitas Saleum, tari seudati oleh Sanggar Cit Ka Geunta, Barongsai oleh Sanggar Yayasan Hakka Aceh dan sejumlah atraksi kesenian lainnya yang akan dipandu oleh Dosy Elfian sebagai Master Of Ceremony. Ada juga festival masak bersama IKABOGA Aceh (Cooking Party).

Zubaidah Azwan selaku penanggung jawab kegiatan dan juga koordinator Fraksi Pilkada menjelaskan, kegiatan tersebut direncanakan menjadi sebuah agenda yang mampu membangun suasana damai pada penghelatan demokrasi di Aceh.

Dalam agenda panggung demokrasi tersebut, para pasangan calon kandidat gubernur/wakil gubernur, pemerintah, penyelenggara, pengawas dan masyarakat diharapkan secara berkomitmen menyukseskan Pilkada Aceh dengan tiga komitmen.

“Yaitu menjaga keutuhan NKRI dan merawat perdamaian Aceh, mendorong Pilkada Aceh berjalan sesuai dengan konstitusi dan menghargai perbedaan pilihan sesuai dengan hati sanubari,” ujar Zabaidah.

Konsep kegiatan ini dikemas oleh Jamal Abdullah, seorang seniman yang mahir menabuh Rapai. Ia juga ketua Komunitas Panteue Atjeh. “Kita telah mengajak teman-teman seniman untuk tampil secara suka rela penuh cita, dan ini adalah sebuah semangat yang sama, rasa yang sama, dan kepedulian yang sama. Kita percaya Aceh adalah negeri yang damai dan akan terus damai.”

Para seniman berharap pemimpin Aceh lahir dalam sebuah kondisi yang demokratis dan damai. “Karena hanya dengan kondisi yang damai kami seniman bisa bebas berkarya, kami juga ingin mengingatkan dan menitipkan pesan kepada pemimpin, siapapun yang terpilih nanti untuk tidak melupakan program-program pelestarian kesenian dan budaya. Seni itu mendamaikan,” tutur Jamal Abdullah yang akrab di panggil Jamal Taloe. [Rilis]

Foto: Dokumentasi Sumberpost