Ternyata Inggris Bukan Penemu Australia

Sumberpost.com | Banda Aceh – Penulis buku Muslim Melayu Penemu Australia: Potret Muslim Indonesia di Benua Kangguru, Teuku Chalidin Yacob mengatakan, hasil penelitian dan pengkajian sejarah mengungkapkan bahwa Muslim Melayu telah berada di Australia jauh sebelum kedatangan orang kulit putih dari Eropa.

Hal tersebut dikatakan Chalidin saat menjadi pemateri pada kuliah umum dengan tema “Muslim Melayu Penemu Australia” di Aula Fakultas Adab dan Humaniora UIN Ar-Raniry, Banda Aceh, Rabu (17/5/2017).

“Terdapat beberapa penemuan dari bukti arkeologis yang menunjukkan bahwa orang-orang Muslim Melyu dari Bugis-Makassar sudah berada di sana jauh sebelum Kapten James Cock dari Inggris, jadi jika ada yang bilang orang Inggris yang temukan Australia jangan percaya,” kata Chalidin.

Ia mengatakan, keberadaan Muslim Melayu di Autralia dalam misi perdanganan internasional, yaitu mencari teripang di perariran Australia Utara yang kemudian dijual ke Cina Selatan, salah satunya untuk bahan baku obat-obatan dan makanan.

“Teripang itu binatang yang hidup di laut dan sangat cocok digunakan sebagai bahan baku obat-obatan dan makanan,” jelas Chalidin yang juga sudah menetap 23 tahun lebih di Australia itu.

Disebutkannya, saat ini sangat banyak buku-buku yang beredar yang menyebut penemu dan pendatang pertama di Benua Autralia adalah Kapten James Cock. Ia menilai, buku-buku tersebut perlu direvisi supaya dapat meluruskan sejarah yang keliru.

“Hasil penelitian juga menyebutkan bahwa selain berdagang, Muslim Melayu di sana mengadakan hubungan yang baik, dan menikah dengan penduduk Aborgin (Benua Australia) setempat. Jadi dengan hubungan ini mereka dapat berdakwah,” imbuhnya.

Kuliah umum yang diadakan oleh Forum Alumni Fakultas Adab dan Humaniora ini diikuti oleh puluhan mahasiswa, dosen dan pemerhati sejarah. [mhf]

Muhammad Fadhil | Foto: Marzatil Husna