Tiga Filosofi Ramadhan

Sumberpost.com | Banda Aceh – Ada tiga filosofi Ramadhan yang harus didapat oleh orang-orang yang berpuasa. Pertama adalah membersihkan ini. Dalam hal ini yaitu memanfaatkan berbagai kesempatan pada bulan suci Ramadhan untuk terus meningkatkan ibadah dan membersihkan diri dari dosa yang telah dilakukan baik sengaja maupun tidak selama setahun lalu.

Yang kedua, Ramadhan disebut juga bulan diskon atau bulan berkah (syahrul mubaraq). Hanya dalam bulan ini, Allah Swt membayar ibadah sunnah dengan pahala seperti ibadah wajib pada bulan lainnya. Kemudian ibadah wajib Allah lipat gandakan pahalanya menjadi 70 kali lipat. Dan itu adalah keistimewaan yang diberikan Allah Swt pada bulan Ramadhan untuk orang-orang yang senantiasa beirbadah kepadaNya.

Hal ini disampaikan oleh Ustadz Abizal M. Yati, saat memberikan Tarhib Ramadhan di Gedung Fakultas Dakwah dan Komunikasi, Jum’at (26/5/2017).

Ia melanjutkan, melalui Ramadhan, seakan Allah tahu bahwa hambanya adalah orang-orang yang berlumuran dosa. Melalui momen ini maka Allah lipatkan gandakan pahala dari setiap ibadah hambanya agar bisa menebus dosa-dosa yang telah dilakukan selama setahun lalu.

“Kita sebagai manusia sering lalai terhadap kewajiban kita kepada Allah. Melalui Ramadhan ini, mari kita bayar kelalaian itu dengan maksimal,” kata Abizal.

Poin yang ketiga dari filosofi Ramadhan, lanjutnya, adalah memperbaiki diri. Hal ini merupakan sebuah persiapan sebagai bekal untuk menghadapi tahun berikutnya. Perbaikan ini dapat dilakukan melalui kedisiplinan shalat, tilawah Al-Qur’an, sedekah dan ibadah lainnya.

“Allah sudah mengikat setan-setan pada bulan Ramadhan. Kalau kita belum bisa perbaiki diri atau malah tetap membuat kerusakan selama bulan Ramadhan, ini perlu dipertanyakan, sebenarnya yang setan itu siapa,” ujar Abizal.

Abizal berharap, melalui Ramadhan kali ini para mahasiswa mampu meningkatkan nilai-nilai ketaatan dan mampu meraih gelar taqwa di akhir Ramadhan nanti. []

Sara Masroni