Terancam Gulung Tikar, Outlet Pulsa Demo Di Kantor DPRA

Sumberpost.com | Banda Aceh – Kesatuan Niaga Cellular Indonesia (KNCI) menggelar aksi penolakan  mengenai kebijakan pemerintah atas pembatasan registrasi simcard di halaman gedung DPRA, Senin (2/4/2018).

Kebijakan tersebut dianggap berdampak buruk bagi seluruh usaha outlet  di seluruh usaha outlet pulsa maupun  internet di Indonesia.

“Sekarang ada sekitar 3000 outlet yang tersebar di Aceh yang akan gulung tikar jika kebijakan tersebut terus di terapkan,” ujar  Zainuddin, selaku ketua Komunitas Outlet Banda Aceh Raya (Kobar) setelah aksi yang dilakukannya

Lebih lanjut dia menambahkan bahwa  pemberlakuan  kebijakan pembatasan registrasi 1 NIK untuk 3 simcard itu dianggap dianggap tidak efisien, jika  terus menerus dibiarkan dapat berimbas  hancurnya usaha outlet pulsa di Indonesia.

“Penolakan kami bukan  pendataan ataupun registrasi kartu. Akan tetapi, pembatasan  1  NIK untuk 3 jenis  simcard yang merugikan kami. Bagaimana kami bisa berjualan jika satu NIK untuk 3 sim card,” tegasnya.

Zainuddin menambahkan, kebijakan ini juga akan merugikan masyarakat. Pasalnya harga kartu internet yang biasa dijual  dengan harga murah dan terjangkau  di konter-konter akan meroket naik.

“Keputusan ini dapat berimbas kepada kehidupan masyarakat dikarenakan kartu Internet ini sudah menjadi kebutuhan primer dalam masyarakat, jika harga satu SIM card sekarang 8 GB sebesar 100 ribu maka kedepan harga 4 GB  sebesar 100,” jelasnya.

Aksi yang dihadiri  oleh 500  pedagang dari semua kalangan pengusaha outlet dari berbagai daerah di Aceh ini disambut  baik oleh pihak DPRA.

Ketua Dewan Komisi 5 DPRA, Muhamad Alfatah juga menghampiri para demonstran guna melakukan audiensi. “Semua aspirasi akan di ajukan kepada pihak yang berwenang dan akan segera di proses,” kata dia.[rsk]

Magang : Nur Apriana