Rongsokan, Kembali Sampaikan Pesan Moral Lewat Seni

Sumberpost.com | Banda Aceh –Kelompok Teater Mahasiswa (KTM) Rongsokan kembali menunjukkan eksistensinya pada Studi Pentas Benih 16 di Ruang Teater Museum UIN Ar-Raniry, Rabu (25/4/2018).

Melihat kondisi masyarakat zaman kini yang terlalu mementingkan ego, Rongsokan sengaja mengangkat drama Titik-titik Hitam karya Nasyah Djamin sebagai salah satu judul yang dipentaskan.
Kisah fitnah memfitnah dan saling mementingkan ego memberi kesan mendalam pada teater yang ditampilkan. Hartati, seorang wanita yang dikisahkan sedang terbaring sakit ternyata pernah menjalin hubungan terlarang dengan adik suaminya. Itu karena Adang, sang suami, sering dinas keluar kota. Hartati dan adiknya Ayu bertaruh memperebutkan adik Adang yang bernama Trisno. Ayu berhasil mendapatkan Trisno. Kisah demi kisah dibangun hingga mencapai klimaks.
“Cakap Ibu sendirilah yang harus dijaga. Semua ini karena cakap Ibu. Fitnah sana, fitnah sini,” kata pelakon tokoh Adang.

Sutradara, Al-Khalili mengatakan, drama ini dipilih karena dianggap cocok untuk memberi pesan moral pada kawula muda.
“Mementingkan ego adalah titik awal ketidakharmonisan hubungan, baik itu kekeluargaan, persahabatan, percintaan maupun organisasi,” katanya.

Selain Titik-titik Hitam, acara ini juga menampilkan drama Robohnya Surau Kami karya A. A. Navis. Drama ke-2 ini disutradarai oleh Rifar Manani. Studi Pentas Benih 15 adalah sebuah pementasan rutin Teater Rongsokan yang diperankan oleh anggota baru. Mereka sudah dilatih selama 2 bulan.

Sejumlah penonton tampak antusias menyaksikan, bahkan sebagian mereka meneteskan air mata.

Acara ini dibuka dan disaksikan langsung oleh Samsul Rizal, Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama. [rsk]

Magang : Cut Della Razaqna