TPA Al-Jihad Wisuda 46 Santri

Sumberpost.com | Jantho – Taman Pendidikan Alquran (TPA) Yayasan Pendidikan Al-Jihad Gampong Kuta Karang, Kecamatan Darul Imarah, Aceh Besar, mewisuda 46 santriwan/ santriwati tahun ajaran 2017/2018 di Halaman Meunasah Gampong tersebut, Minggu (6/5/2018).

Direktur TPA Al-Jihad, Muchlis Thanthawi mengatakan, ini merupakan wisuda ke-24 di TPA Al-Jihad sejak yayasan didirikan pada 1993 silam. Yayasan Al-Jihad merupakan lembaga pendidikan yang memiliki tiga jenjang yaitu Taman Pendidikan Alquran (TPA), Ta’limul Quran Lil Aulad (TQA) dan Ta’limul Quran Lisy Syabab (TQS). Yayasan memiliki santri sekitar 300 orang dan sudah meluluskan ratusan alumni dari Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) yang juga dikembangkan di yayasan ini.

“Ini merupakan wisuda ke-24 dan tasyakur ke-25. Tahun ini, TPA Al-Jihad mewisuda 46 santri yaitu 25 dari TPA, 19 dari TQA dan 2 orang dari TQS. Al-Jihad telah melahirkan 1.338 alumni dan mereka selain kembali mengabdi di Al-Jihad juga telah menjadi pengajar lembaga pendidikan lain di Aceh Besar,” ujarnya.

Muchlis menambahkan, Yayasan Al-Jihad semakin hari terus berkembang. Hal tersebut berkat kerja sama dan dukungan masyarakat Kemukiman Ulee Susu Darul Imarah khususnya masyarakat Gampong Kuta Karang. Sehingga, sudah berjalan selama 20 tahun lebih dan masih eksis.

Dia menyebutkan, dukungan yang diberikan oleh masyarakat bukan hanya dalam bentuk materi, namun juga kepedulian terhadap lembaga pendidikan itu sendiri. Besar lembaga ini karena masyarakat sangat mendukung pendidikan agama.

“Saat ini santri di TPA Al-Jihad bukan hanya dari Gampong Kuta Karang, namun juga banyak dari gampong lain di kecamatan Darul Imarah. Hal yang paling penting adalah bagaimana mencetak kader agar lembaga ini ada yang meneruskannya,” kata Muchlis.

Sementara itu, Camat Darul Imarah, Syarifuddin Arsyad dalam sambutannya mengapresiasi keikutsertaan masyarakat Gampong Kuta Karang dalam mengembangkan pendidikan keagamaan Islam di Aceh. Zaman sekarang perlu dikuatkan pondasi agama genarasi muda Aceh.

“Mari kita pertahankan lembaga pendidikan islam ini, jika tidak maka sangat berbahaya bagi generasi masa depan dengan efek tanpa pendidikan agama. Kami mengajak para orang tua dan masyarakat untuk terus mendampingi anak-anak agar mereka semangat dalam menuntut ilmu khususnya pendidikan Islam,” ujarnya.

Syarifuddin menambahkan, generasi muda saat ini telah banyak yang terjerumus dalam pergaulan bebas dan narkoba. Ini nyata terlihat di lingkungan baik secara langsung maupun melalui media massa. Untuk itu, dibutuhkan partisipasi setiap lapisan masyarakat.

Kegitan tersebut, diharidi oleh seluruh wali santri dan masyarakat gampong Kuta Karang dan sekitarnya. Selain wisuda, juga ditampilkan berbagai kreasi santri seperti tarian, rebana, syarhil dan pidato dalam tiga bahasa. [rel/ron]