417 Cama Timur Tengah Tes Di UIN Ar-Raniry

Sumberpost | Banda Aceh – Sebanyak 417 Calon Mahasiswa (Cama) asal Aceh untuk Program Strata Satu (S1) pada beberapa Perguruan Tinggi di Timur Tengah mengikuti tes di UIN Ar-Raniry, pelaksanaan ujian dilakukan di Auditorium Prof Ali Hasjmy, Darussalam Banda Aceh, Sabtu (12/5/2018).

Rektor UIN Ar-Raniry, Farid Wajdi Ibrahim, disela-sela memantau pelaksanaan ujian mengatakan, UIN Ar-Raniry salah satu kampus di Indonesia yang ditunjuk oleh Kementerian Agama RI sebagai salah satu kampus (PTKIN) untuk menjaring calon mahasiswa yang akan dikirim ke beberapa kampus di Timur Tengah.

“Sebelumnya putera-puteri Aceh mengikuti tes pada salah satu Perguruan Tinggi di Sumtera Utara, sejak tiga tahun terakhir, kita meminta kepada Kementerian Agama RI agar pelaksanaan ujian bagi calon mahasiswa ke Timur Tengan dapat dilaksanakan di Aceh, UIN Ar-Raniry ditunjuk sebagai panitia lokal untuk proses tersebut,” ujarnya.

Farid menyatakan, bahwa ini merupakan tahun ke tiga UIN Ar-Raniry menjadi panitia penjaringan Cama ke Timur Tengah. Dia berharap tahun ini harus ada peningkatan dari tahun sebelumnya, dengan dilaksanakan di Aceh maka kesempatan bagi masyarakat Aceh lebih besar.

“Kita mengharapkan peserta dapat mengikuti seleksi ini dengan serius, pergunakan kesempatan baik ini jika lulus nantinya, persaingan sangat ketat, karena dilaksanakan serentak di seluruh Indonesia, tim penguji selain dari UIN Ar-Raniry, Kementerian Agama RI juga mengirim pengawas beserta soal ujiannya langsung dari Jakarta.” kata Farid.

Ketua Panitia untuk Aceh, Syahminan, menyebutkan, jumlah yang mendaftar sebanyak 650 orang, namun yang mengikuti ujian berjumlah 417 orang, sebagian mereka terkendala dengan satu dan lain hal. Jumlah tersebut meningkat dari tahun sebelumnya yang hanya 250 peserta.

Menurut Syahminan, peserta yang mengikuti seleksi ini, yang dinyatakan lulus akan dikirim ke beberapa Perguruan Tinggi di Timur Tengan, antara lain Mesir, Maroko, Sudan dan Lebanon, ini khusus program Strata Satu (S1).

“Tahun 2017 lalu, dari 250 peserta, lima orang dinyatakan lulus dan mendapat beasiswa, serta lulus non-beasiswa sebanyak 25 orang, kita berharap tahun ini akan meningkat juga angka kelulusan baik yang mendapat beasiswa penuh maupun yang non beasiswa,” kata Dia.

Syahminan menambahkan, ujian dilaksanakan dalam dua kategori, pertama ujian tulis yang meliputi tes kemampuan materi ilmu pengetahuan agama Islam dan mengarang (Insya’) dalam bahasa arab.

Kedua, ujian lisan meliputi wawancara wawasan keagamaan, kesiapan melanjutkan kuliah dan hafalan Al-Qur’an, proses wawancara semuanya dilakukan menggunakan bahasa Arab.

Kasi Kerja Sama Subdit Kelembagaan, Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam, Kementrian Agama RI, Iwan Yusuf  disela-sela mengawas pelaksanaan ujian mengatakan, pelaksanaan ujian dilaksanakan secara serentak di seluruh Indonesia, begitu juga dengan materi ujian, dibuat dan diawasi langsung oleh tim dari Kemenag RI.

Iwan menyebutkan bahwa untuk kelulusan, peserta harus mencapai nilai dengan angka tujuh atau melebihi angka tujuh, itu mereka berpeluang besar untuk berangka ke Timur Tengah, khususnya pada Universitas Al-Azhar mereka siap menerima sebanyak-banyaknya.

“Tahun 2017 lalu, untuk seluruh Indonesia, jumlah calon mahasiswa yang dinyatakan lulus sebanyak 1.560 orang (non-beasiswa) dan 20 orang yang mendapat beasiswa penuh, dari Aceh lima orang dapat beasiswa penuh dan 25 orang lulus non-beasiswa,” ujarnya.

Iwan Yusuf menyatakan, program penjaringan calon mahasiswa ini merupakan tindak lanjut dari kerjasama Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Agama RI dengan Pemerintah Mesir (Al-Azhar), Pemerintah Republik Sudan, Kerajaan Maroko dan Kerajaan Lebanon.

Pelaksanaan ujian berlangsung selama satu hari, sesi pertama ujian tulis dan sesi kedua tes wawancara. Hasil akan diumumkan pada pada 1 Juli 2018 mendatang melalui Laman resmi Kemeterian Agama RI, http://diktis.kemenag.go.id. [rel/fan]