Massa Gelar Aksi Bela Tauhid

Sumberpost.com | Banda Aceh- Kasus pembakaran bendera bertuliskan tauhid di Garut, Jawa Barat, oleh anggota Barisan Ansor Serbaguna (Banser), menimbulkan reaksi berkelanjutan. Ratusan massa yang terdiri dari mahasiswa dan masyarakat di Banda Aceh turut menggelar aksi demonstrasi bertema “Aksi Bela Tauhid”, Kamis (25/10/2018).

Bendera yang dibakar pada peringatan hari santri yang lalu menimbulkan amarah seluruh umat Islam. Pasalnya bendera ini bertuliskan kalimat Laa ilaaha illallah Muhammad Rasulullah. Kalimat yang berarti tiada Tuhan selain Allah dan Nabi Muhammad utusan Allah.

Aksi ini dilakukan bukan untuk membela suatu kelompok organisasi, akan tetapi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat bahwa bukan milik siapa bendera ini, melainkan bertuliskan apa bendera ini. Kalimat yang bermakna Keesaan Allah merupakan simbol pemisah antara umat Islam dan non Islam.

 

Nefa Nelly, salah satu mahasiswa yang ikut dalam aksi ini mengatakan, bendera yang dibakar bukan bendera organisasi tertentu akan tetapi bendera milik Rasulullah.

“Kalau mengenai pembakaran, sudah jelas ya, bahwasanya bendera yang dibakar itu bukan bendera organisasi tertentu tetapi merupakan benderanya Rasulullah SAW dan itu merupakan sesuatu yang tidak diperbolehkan dalam Islam karena seperti yang kita ketahui bahwasanya bendera itu bertuliskan kalimat tauhid yaitu Laa ilaaha illallah Muhammad Rasulullah, semoga Allah membalas apa yang telah mereka perbuat,” tegas Nefa Nelly.

Ia juga mengatakan, aksi ini dilakukan untuk memperjuangkan bendera Rasulullah seperti yang dilakukan oleh sahabat terdahulu.

“Kami terutama dari masyarakat Aceh dan saya perwakilan dari mahasiswa Unsyiah, kami ikut aksi ini sebenarnya tidak lain hanya untuk memperjuangkan yang nama nya bendera Rasulullah SAW. Bendera yang berwarna hitam itu bernama Ar-Rayah dan yang putih adalah Al-Liwa,” jelasnya.

Aksi yang digelar ini dimulai dengan long march dari Masjid Raya Baiturrahman menuju Simpang Lima Banda Aceh.[sal]

Mag: Fazria Anggina