Film Kereta Api Perintis : KA Cut Mutia Hanya ‘Odong-Odong’

Sumberpost.com | Banda Aceh – Film Dokumenter ‘Kereta Api Perintis’ tadi malam diputar oleh Aceh Menonton di Teater BNPB Aceh, Banda Aceh, Sabtu, (10/11/2018).

Film Dokumenter karya Muhammad Fadel ini merupakan film terbaik pada Festival Film Kawal Harta Negara 2018 yang diselenggarakan oleh Badan Pengawasan Keuangan (BPK) dan United States Agency for International Development (USAID).

Film dokumenter ini mengangkat cerita tentang terbengkalainya proyek Kereta Api Cut Meutia sejak masa pembangunannya sampai masa pengoperasiannya dan sekarang hanya menjadi ‘Odong-Odong’ ditengah masyarakat.

Kereta Api Cut Meutia yang memiliki jalur dari stasiun Krueng Geukeuh – Bungkaih – Krueng Mane yang mulai beroperasi sejak 1 Desember 2013. Dan akhirnya berhenti beroperasi pada 1 Juli 2014 karena sepinya penumpang, padahal untuk pembangunan proyek KA ini negara sudah mengeluarkan biaya dengan jumlah yang besar.

Pada 10 November 2016 KA ini mulai beroperasi kembali, namun tidak sesuai perencanaan awal pembangunan. Terlihat dari minimnya penumpang, banyak komponen rel kereta api yang dicuri dan kurangnya kesadaran masyarakat yang membuang sampah sembarangan di rel kereta api tersebut. Film tersebut juga menyinggung pemerintah yang tampak lepas tangan terhadap proyek pembangunan yang sudah dijanjikan ini.

“Film ini dibuat karena adanya kegelisahan terhadap kereta api Aceh yang keberadaannya merupakan hadiah atau janji politik dari pemerintah Indonesia dan rencana pemerintah untuk memperluas ekonomi Indonesia. Hal ini juga menyangkut hadiah karena Aceh pernah berperan besar terhadap kemerdekaan Indonesia,” jelas Fadel yang juga sebagai sutradara film Kereta Api Perintis saat sesi diskusi.[rsk] 

Vivi Maulidia Putri (MAG)