Lembaga Mahasiswa UIN Ar-Raniry Tuntut Kejelasan Pemilihan Wali Nanggroe

Sumberpost.com | Banda Aceh – Lembaga mahasiswa UIN Ar-Raniry menuntut kejelasan informasi pemilihan ketua Wali Nanggroe Aceh yang akan selesai masa jabatannya pada tanggal 16 Desember mendatang, saat konferensi pers di Aneuk Kupi Lamnyong, Banda Aceh. Senin, (10/12/2018).

Mereka menuntut tiga hal, yang pertama, mendesak pembentukan komisi pemilihan Wali Nanggroe Aceh yang ke-X. Kedua, menuntut transparansi mekanisme pemilihan Wali Nanggroe Aceh oleh lembaga terkait. Dan yang ketiga, menuntut laporan kinerja Wali Nanggroe ke-IX dalam kurun waktu lima tahun terakhir.

Pada konferensi pers tersebut mereka mengatakan, seharusnya dari tanggal 1-5 Desember telah dibentuk Komisi Pemilihan Wali Nanggroe Aceh yang dibentuk oleh Tuhapeut.

Presiden Mahasiswa UIN Ar-Raniry, Dedi Saputra mengatakan, hingga saat ini pembentukan komisi pemilihan Wali Nanggroe Aceh belum lagi dibentuk.

“Dari informasi yang saya terima, hingga saat ini belum ada pembentukan Komisi Pemilihan,” ungkapnya.

Ia mengaku kecewa kepada Malik Mahmud Al-Haythar yang mencoba maju lagi dengan mengatakan bahwa masih ada yang belum terselaikan selam masa jabatannya.

Dedi menganggap ini sebagai pembodohan publik karena ia tidak membuka sistem pencalonan dan sistem pemilihan.

“Wali Nanggroe tidak menanggapi tentang pemilihan, malah mengklaim bahwa ia akan mencalonkan lagi dikarenakan masih ada masalah yang belum terselesaikan selama masa jabatannya,” katanya.

Ia juga menambahkan, jika tidak ada kejelasan mengenai informasi pemilihan Wali Nanggroe Aceh, ia akan melakukan demontrasi bersama lembaga lainnya untuk menanyakan kejelasan informasi pemilihan Wali Nanggroe.

Mereka berharap keterlambatan pemilihan Wali Nanggroe agar segera diminimalisir dan juga pembentukan Komisi Pemilihan agar segera di bentuk. Mereka berharap agar keterbukaan informasi lebih dapat ditekankan dan di ketahui oleh masyarakat.

“Kami juga berharap agar laporan kinerja Wali Nanggroe lima tahun dari belakang dapat dipaparkan,” tutupnya.[]

Indra Wijaya