Begini Cara Meminimalisir Kecanduan Penggunaan Gadget terhadap Anak

Sumberpost.com | Banda Aceh- Tahun 2000 dan seterusnya, merupakan tahun yang disebut-sebut sebagai tahun lahirnya generasi milenial. Hal ini pula disebabkan dengan berkembang pesatnya penggunaaan gadget dan internet di dunia, setara dengan revolusi industri 4.0 yang saat ini diterapkan.

Berkembangnya teknologi dunia, ternyata tidak hanya berdampak positif saja, akan tetapi juga memiliki dampak negatif. Hingga tahun 2017, ada 1700 kasus di Indonesia, kasus terbanyak yaitu kekerasan dalam rumah tangga dan pelecehan seksual. Kasus-kasus ini disebabkan oleh penggunaan internet yang salah, dan tontonan pornografi yang tersebar.

Dinas Komunikasi Informatika Dan Persandian Aceh (Diskominsa) mengadakan diskusi seputar opini publik yang bekerjasama dengan 103,6 Djati FM Banda Aceh dan 94,4 Citis FM Lhokseumawe bertemakan ‘Internet Sehat Yes, Pornografi No’ di Jala Cafe, Banda Aceh, Senin (22/4/2019).

Indonesia juga merupakan salah satu Negara pengguna internet terbanyak di dunia. Penduduk Indonesia berjumlah 268,2 juta jiwa, namun yang menggunakan handphone di Indonesia berjumlah 355 juta jiwa. Artinya, ada penduduk Indonesia yang menggunakan lebih dari satu handphone.

“Indonesia juga menjadi  negara pengguna handphone dan internet terbanyak di dunia, saat ini, jumlah penduduk di Indonesia ada 268,2 juta jiwa. Tapi data pengguna handphone berjumlah 355 juta. Artinya, ada penduduk yang menggunakan lebih dari satu handphone,” kata Marwan Nusuf selaku Kadis Kominsa Aceh.

Sehingga, penggunaan internet dan handphone saat ini tidak hanya digunakan oleh orang dewasa saja. Namun juga anak-anak dibawah umur.

Maka diperlukan adanya upaya untuk mencegah terjadinya kecanduan terhadap penggunaan gadget dan juga internet yang salah.

Kepala Dinas Perlindungan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Nevi Ariyani mengatakan, kecanduan terhadap internet yang salah (red: situs pornografi) dampaknya lebih parah dari candu terhadap narkoba.

“Kita perlu melakukan sosialisasi, atau mengkampanyekan penolakan terhadap situs pornografi yang melibatkan anak-anak milenial. Karena hal ini dapat menyebabkan kecanduan. Dan ternyata kecanduan terhadap pornografi dampaknya lebih dari pada candu terhadap narkoba,” katanya.

Selain itu, upaya untuk mencegah terjadinya kecanduan terhadap penggunaan gadget dan internet oleh anak-anak perlu adanya pola asuh yang baik dari orang tua.

Diskusi yang juga dihadiri oleh wakil ketua Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Aceh, Diah Erti Idawati. Ia mengatakan, ibu merupakan madrasah atau guru pertama untuk anak-anaknya. Sehingga Ibu juga harus meminimalisir penggunaan gadget. Karena orang tua merupakan role model bagi anak-anaknya. Anak-anak yang masih dini harus ditanam sikap disiplin agar terhindar dari tontonan-tontonan pornografi.

“Ibu juga harus meminimalisir penggunaan gadget. Karena ibu sebagai madrasah pertama anak. Akan memberikan contoh untuk anak-anaknya,” katanya.

Ia juga menambahkan, solusi untuk mencegah penggunaan handphone terhadap anak dapat dilakukan oleh orang tua dengan mengajak dan mengikuti kegiatan-kegiatan yang positif.

“Cara mengatasi anak yang candu menggunakan internet. Yaitu dengan mengajak dan mengikuti kegiatan-kegiatan yang positif. Seperti berolahraga. Jangan hanya menyuruh anak. Tapi ibunya juga harus ikut. Kita harus menjadi ibu yang cerdas. Meskipun pendidikan tidak tinggi, tapi harus pandai dalam mendampingi anak-anak,” ujarnya.[]

Reporter: Riska Zulfira