DEMA FDK UIN Ar-Raniry Hadirkan Art Therapy untuk Panti Asuhan Media Kasih Banda Aceh


Sumberpost.com | Banda Aceh- Dewan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Dakwah dan Komunikasi (DEMA FDK) UIN Ar-Raniry Banda Aceh kembali menunjukkan kiprah nyatanya dalam ranah pengabdian masyarakat dengan menyelenggarakan kegiatan bertajuk “DEMA BERGEMA: Melukis Kisah Melalui Art Therapy” di Panti Asuhan Media Kasih, Setui, Kecamatan Baiturrahman, Banda Aceh (11/05/2025).

Acara ini dimulai pada pukul 14.00 WIB dan berlangsung hingga selesai dengan melibatkan puluhan anak asuh, relawan mahasiswa lintas jurusan, serta dukungan dari berbagai pihak.


Kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen sosial DEMA FDK dalam menjawab kebutuhan psikososial anak-anak yang tumbuh di lingkungan panti asuhan. Melalui pendekatan terapi seni (art therapy), anak-anak diajak mengekspresikan perasaan dan pengalaman hidup mereka lewat media gambar dan warna.

Tidak hanya menggambar, beberapa anak juga turut melantunkan karya musik sederhana sebagai bentuk lain dari ekspresi emosional yang konstruktif. Aktivitas ini dirancang sebagai upaya menghadirkan ruang aman, kreatif, dan terapeutik bagi anak-anak dalam mengungkapkan narasi personal mereka.


Ketua Umum DEMA FDK UIN Ar-Raniry, Ulyadi, dalam sambutannya menekankan bahwa kegiatan ini bukan hanya program seremonial, melainkan perwujudan dakwah kultural yang berpihak kepada realitas sosial.

“Sebagai mahasiswa yang menekuni ilmu dakwah dan sosial, kami ingin hadir bukan hanya sebagai pengamat, tetapi sebagai pelaku aktif yang memberi ruang bagi sesama untuk bertumbuh dan menyuarakan harapan,” ujarnya.

Ia juga menggaris bawahi bahwa melalui kegiatan seperti ini, mahasiswa turut belajar tentang nilai-nilai empati, solidaritas, dan kebermaknaan dalam berbagi.

Kegiatan yang dipimpin oleh Noor Fazila Arifin selaku ketua panitia ini berhasil memobilisasi sinergi lintas program studi di lingkungan FDK Kolaborasi tersebut menghadirkan pendekatan holistik dalam kegiatan, menggabungkan unsur edukatif, komunikatif, serta konseling dalam satu rangkaian acara yang menyentuh.


Selain sesi terapi seni, kegiatan ini juga dilengkapi dengan sesi motivasi ringan, permainan edukatif, serta pemberian bingkisan berupa alat tulis dan kebutuhan pendidikan lainnya.

Tidak hanya itu, DEMA FDK juga menyalurkan donasi berupa pakaian layak pakai, buku bacaan, daging kaleng, dan perlengkapan logistik lainnya. Total donasi yang terkumpul mencapai sekitar 10 kotak dan telah disalurkan langsung kepada pihak pengelola panti.


Pihak pengasuh Panti Asuhan Media Kasih menyampaikan apresiasi atas inisiatif dan pendekatan humanis yang dilakukan oleh mahasiswa. Salah satu pengasuh menyatakan bahwa kegiatan seperti ini sangat dibutuhkan karena memberikan dampak psikologis positif bagi anak-anak.

“Mereka tidak hanya dihibur, tetapi juga dikenali sebagai pribadi yang memiliki cerita. Ini sangat berarti bagi perkembangan batin mereka,” tuturnya.


Ulyadi menambahkan bahwa kegiatan ini juga menjadi wadah pembelajaran langsung bagi mahasiswa dalam mengimplementasikan ilmu yang dipelajari di bangku kuliah.

“Melalui kegiatan seperti ini, mahasiswa tidak hanya menyerap ilmu, tetapi juga mempraktikkannya secara nyata. Prinsip kami adalah bahwa kebahagiaan yang dibagi akan bertambah, sedangkan kesedihan yang dibagi akan berkurang,” jelasnya.


Sebagai bagian dari program berkelanjutan, DEMA FDK merencanakan untuk mengembangkan kegiatan serupa dalam bentuk yang lebih sistematis, seperti kelas seni mingguan, pelatihan ekspresi kreatif, hingga pendampingan psikososial berbasis komunitas. Program ini sejalan dengan misi Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Ar-Raniry dalam membangun model dakwah yang inklusif dan adaptif terhadap kebutuhan riil masyarakat.


Kegiatan “DEMA BERGEMA” menjadi bukti bahwa dakwah dan pengabdian masyarakat dapat dikemas secara kreatif, menyentuh sisi emosional dan sosial masyarakat, serta memperkuat posisi mahasiswa sebagai agen perubahan.

Melalui pendekatan yang penuh empati, DEMA FDK UIN Ar-Raniry menunjukkan bahwa peran mahasiswa tidak berhenti di ruang kelas, melainkan menjangkau lapisan masyarakat lainnya. [Rel]