Jelang Pilkada, Penyandang Disabilitas Simulasikan Pencoblosan

Sumberpost.com | Banda Aceh – Komunitas Peduli Pemilu dan Pilkada binaan Komisi Independen Pemilihan (KIP) Aceh menggelar sosialisasi dan simulasi pencoblosan kepada penyandang disabilitas pada Sabtu (4/2/2017).

Sebanyak 20 penyandang disabilitas dari Yayasan Bina Upaya Kesejahteraan Para Cacat (BUKESRA) di Banda Aceh ikut kegiatan tersebut.

Simulasi dilakukan semirip mungkin dengan Tempat Pemungutan Suara (TPS) pada 15 Februari 2017 nanti, yaitu ada Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara, saksi, hansip, pemilih, surat suara, kotak suara, hingga perhitungan suara.

Saat simulasi berlangsung, beberapa kebutuhan bagi penyandang disabilitas terlihat, seperti pemilih yang tuna rungu membutuhkan seorang pendamping yang bisa mengerti bahasa isyarat. Juga pada tuna netra, mereka membutuhkan pendamping untuk menuntun mereka selama di TPS.

Komisioner Bidang Sosialisasi, Pendidikan Pemilihan dan Pengembangan SDM KIP Aceh, Hendra Fauzi mengatakan, sosialisasi pemilihan kepala daerah digelar agar penyandang disabilitas yang memenuhi syarat memilih tidak lupa dengan hari pencoblosan yang tinggal menghitung hari.

“Selain sosialisasi kita juga akan simulasi langsung supaya teman-teman (disabilitas) bisa tahu kondisi TPS nanti,” ujarnya. Dalam simulasi, peserta diberitahu cara mencoblos yang benar supaya suara sah.

Munawarman, Kepala Sekolah SD di BUKESRA mengatakan, sebelumnya penyandang disabilitas di BUKESRA belum pernah mendapat sosialisasi tentang pemilihan. Pelajar di BUKESRA yang bisa memilih, sebutnya, terdiri atas berbagai keterbatasan, seperti tuna netra, rungu, dan wicara.

Ia berharap sosialisasi pemilu dilakukan dengan baik sehingga penyandang disabilitas bisa menggunakan hak konstitusionalnya dengan baik.

Ketua Panitia, Sahlawati menyatakan, pada Pilkada periode sebelumnya, partisipasi para penyandang disabilitas belum banyak. Hal itu disebabkan oleh materi bimbingan teknis penyelenggara pemilu kepada para disabilitas kurang dan akses yang juga kurang.

“Fasilitas dan kebutuhan disabilitas yang kurang diperhatikan menjadi penyebab besar kurangnya partisipasi disabilitas pada pemilu,” kata Sahlawati.

Ia berharap, melalui sosialisasi yang pihaknya helat, partisipasi disabilitas bisa meningkat pada Pilkada 2017 ini. []

Abd Hadi F