Masyarakat Ikut Pelatihan Anyaman Berbahan Eceng Gondok

Sumberpost.com | Banda Aceh – Sebanyak 50 peserta dari Kelompok Usaha Produktif (KUP) di Kecamatan Arongan Lambalek, Aceh Barat, dibekali pelatihan anyaman berbahan dasar tanaman eceng gondok. Kegiatan tersebut berlangsung selama empat hari pada 9-12 Maret 2017.

Pelatihan yang diselenggarakan oleh mahasiswa KPM Inovatif gelombang ketiga UIN Ar-Raniry itu bekerjasama dengan Kolaborasi Masyarakat dan Pelayanan untuk Kesejahteraan (KOMPAK). Mereka menghadirkan pemateri sekaligus intruktur, yaitu Slamet, salah seorang pelatih kerajinan enceng gondok dari klaster klinting Semarang.

Salah seorang panitia pelaksana, Teuku Alfajri mengatakan pelatihan anyaman berbahan dasar tanaman eceng gondok merupakan serangkaian program dalam rangka menyelaraskan program Universitas Membangun Desa (UMD) yang bertujuan untuk memanfaatkan limbah eceng gondok dan menambah wawasan untuk meningkatkan pendapatan para pengrajin.

“Pelatihan ini difokuskan pada tiga titik di Kecamatan Arongan Lambalek, yang berasal dari 3 KUP, yaitu KUP Beudoh Beusaree, KUP Tabina Bersama dan KUP Ingin Maju,” kata Fajri, Jumat (10/3/2017).

Sementara itu, Geuchik Gampong Peulanteu, Kecamatan Arongan Lambalek, Aceh Barat, Ibnu Sakdan berharap peserta betul-betul serius mengikuti pelatihan itu dan memanfaatkan ilmu yang diberikan selama pelatihan agar bisa diterapkan.

“Dengan kita mengikuti pelatihan ini, kita lebih mengetahui bahwa eceng Gondok miliki nilai ekonomis karena bisa dijadikan kerajinan. Karena itu manfaatkan sebaik mungkin kesempatan dan waktu pada pelatihan ini,” ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut, instruktur pelatihan, Slamet mengatakan, selama ini masyarakat banyak menganggap eceng gondok mengganggu aliran sungai yang mengakibatkan banjir sehingga tanaman tersebut dianggap hama tanpa memiliki nilai ekonomis.

“Banyak yang belum mengetahui kalau tumbuhan liar yang ada di sekitar kita bermanfaat seperti eceng gondok. Padahal bila kita memanfaatkan dan mengolah menjadi produk kerajinan pasti memiliki nilai jual yang tinggi banyak diminati pasar,” jelasnya disela-sela pelatihan. [Rilis]