Opini | Satu Tahun UIN Ar-Raniry: Antara Harapan dan Tantangan

Oleh : Ilham Fonna

Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry tidak lama lagi akan merayakan ulang tahun ke-51, tepatnya pada tanggal 5 Oktober 2014. Tahun ini merupakan ulang tahun perdana kampus biru setelah berganti status dari Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ar-Raniry  menjadi UIN Ar-Raniry. Peningkatan status IAIN menjadi UIN berdasarkan Perpres tertanggal 1 Oktober 2013 yang ditandatangani langsung oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan baru diresmikan pada tanggal 17 September 2014 oleh Wakil Menteri Agama RI, Prof. Dr. H. Nasaruddin Umar, MA.

Awalnya IAIN Ar-Raniry hanya memiliki 5 fakultas, yaitu Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, Fakultas Syariah dan Hukum, Fakultas Dakwah dan Komunikasi, Fakultas Ushuluddin dan Filsafat serta Fakultas Adab dan Humaniora. Seiring dengan peningkatan status, UIN Ar-Raniry membuka beberapa fakultas baru, diantaranya Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, Fakultas Ilmu Sosial dan Pemerintahan, Fakultas Psikologi serta Fakultas Sains dan Teknologi.

Pembukaan beberapa fakultas baru di UIN Ar-Raniry menjadi harapan bagi peningkatan mutu pendidikan tinggi di Aceh. UIN Ar-Raniry sebagai universitas jantung hati masyarakat Aceh, diharapkan dapat menjadi jembatan antara ilmu agama dan ilmu umum. Sehingga lulusannya memiliki karakter islami dan sumber daya manusia yang handal untuk mewujudkan pembangunan Aceh khususnya dan Indonesia umumnya. Pembangunan karakter islami dan sumber daya manusia merupakan dua hal yang sangat penting yang harus dilakukan oleh UIN Ar-Raniry untuk menjawab tantangan dunia global saat ini.

Pembangunan karakter islami dan sumber daya manusia menjadi penyeimbang dalam dunia kerja nantinya, karena pembangunan karakter islami tanpa pembangunan sumber daya manusia akan menghasilkan lulusan yang tidak mampu bersaing di era multidimensi dan era globalisasi. Begitu juga pembangunan sumber daya manusia tanpa pembangunan karakter islami akan menjadi beban negara karena hanya akan menambah jumlah koruptor, mafia dan penjahat berdasi di republik ini.

Peningkatan status dari IAIN Ar-Raniry menjadi UIN Ar-Raniry patut disyukuri sekaligus sebagai motivasi untuk melahirkan kaum intelek yang tercerahkan. Bukan hanya focus pada pendidikan dan penelitian, tetapi juga harus melakukan pengabdian yang nyata kepada masyarakat. Pengabdian langsung kepada masyarakat bukan hanya sebatas program Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM) atau Kuliah Kerja Nyata (KKN), tetapi harus ada program nyata dari kampus yang melibatkan mahasiswanya untuk membantu dan memberdayakan masyarakat secara terus-menerus. Oleh karena itu, masih banyak harapan dan tantangan yang harus diwujudkan dan dijawab bersama untuk membantu UIN Ar-Raniry dalam membangun fondasi kampus biru yang kuat nan kokoh.

Penulis adalah Ketua Bidang HAM & Lingkungan Hidup, Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Banda Aceh.

Nama               : Ilham Fonna

No. HP            : 0852 7088 4095

Email               : Ifonna.usk@gmail.com