Warek III: Beribadahlah dengan Ilmu, Bukan dengan Tradisi

Sumberpost.com | Banda Aceh – Orang bodoh yang fakir (miskin) akan melahirkan kejahatan. Namun sebaliknya, bila orang berilmu tetapi fakir, maka akan melahirkan sifat bersyukur pada dirinya.

Kemudian selanjutnya, orang bodoh yang suka dengan kekuasaan maka akan melahirkan kediktatoran (otoriter). Berbeda dengan orang berilmu memiliki kekusaan, maka yang muncul adalah keadilan. Orang berilmu tetapi tidak adil, berarti dalam keilmuannya terdapat kesombongan.

Begitulah tausyiah yang disampaikan oleh Wakil Rektor (Warek) III Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama UIN Ar-Raniry, Syamsul Rijal di Masjid Fathun Qarib kampus setempat, Minggu malam (28/5/2017).

Ia berujar, kehadiran sebuah intitusi pada dasarnya adalah memerangi kebodohan orang-orang jahil dan melahirkan orang-orang pintar tetapi tidak sombong. “Al Quran saja mengatakan dengan tekstual bahwa orang yang berpengetahuan tidaklah sama dengan orang yang tidak berpengetahuan,” kata Syamsul dalam tausyiahnya.

Ia melanjutkan, orang bodoh tetapi memiliki kekayaan maka akan menimbulkan kerusakan. Berbeda halnya dengan orang yang berilmu memiliki kekuasaan, maka akan memunculkan inovasi baru dari keilmuannya. Orang berilmu tetapi tidak berinovasi maka keilmuaannya akan membawa kehancuran.

Selanjutnya, orang bodoh yang memiliki kebebasan, maka akan memunculkan sikap anarki atau kekacauan. Namun, orang yang berilmu memiliki kebebasan, maka akan memunculkan keadilan dan ketenangan. Orang bodoh beragama akan melahirkan terorism dan kekerasan. Orang berilmu beragama, maka akan memunculkan komitmen pada dirinya.

“Kebodohan adalah tantangan bagi kita. Makanya tugas kita hari ini adalah membebaskan diri dari segala kebodohan itu. Mari jadikan diri sebagai orang yang berilmu dan bertakwa. Ramadhan adalah bulan pengampunan. Maka beribadahlah dengan ilmu bukan dengan tradisi. Berapa banyak orang yang berpuasa tetapi tidak mendapatkan hikmah dari puasanya kecuali hanya lapar dan dahaga saja,” tutupnya. []

Sara Masroni