Seminar Internasional PPs IAIN Ar-Raniry
Khazanah pemikiran di Nusantara diharapkan menjadi sebuah wawasan keilmuan terhadap pemikiran Islam di Indonesia dan Nusantara serta dunia barat sekalipun. Demikian disampaikan Dicki Ketua Senat Program Pascasarjana (PPs) IAIN Ar-Raniry Banda Aceh pada Seminar Internasional PPs IAIN Ar-Raniry (27/11) yang berlangsung di Aula kampus itu.“khazanah pemikiran dalam Islam merupakan pembahasan penting untuk dikaji, karena masih banyak ummat Islam memahami Khazanah pemikiran Islam dengan pemahaman yang kurang tepat”, tulis Dicki dalam siaran Pers yang diterima ar-raniry.ac.id
Ia mencontohkan, ada kata-kata yang pemahamannya masih banyak perbedaan, misalnya kata “sekularisme” yaitu faham yang memisahkan antara agama dengan kehidupan dan sekuler (berfikir bebas), ketika melihat Islam secara parsial maka akan muncul Islam kanan dan Islam kiri.
Ia menambahkan bahwa kita sebagai muslim harus berusaha mengembalikan hakikat khazanah pemikiran Islam secara menyeluruh. Diharapkan menjadi wawasan keilmuan terhadap khazanah pemikiran di nusantara, tulis Dick mengutip rekomendasi akhir seminar.
Ke depan diharapkan akan muncul sebuah kepedulian dalam pembenahan dan islamisasi ilmu pengetahuan saat ini. Dicki juga menyebutkan yang tampil sebagai pemateri pada seminar ini antara lain, Direktur Islamic Center Universiti Tun Hussein Onn Malaysia Prof. Dr. Syed Muhammad Dawilah Al Edrus, Pengarah Akademi Kajian Ketamadunan Malaysia Dr. Ghazali dan Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Ar-Raniry, Dr. Muhibuththabary, M. Ag. [rel/nat]
Sumber: situs IAIN Ar-Raniry