Farid Wajdi Kembali Jadi Rektor IAIN
Banda Aceh – Farid Wajdi Ibrahim kembali terpilih sebagai Rektor IAIN Ar-Raniry periode 2013-2017 setelah mendapatkan suara terbanyak pada Rapat Senat tertutup yang belangsung di Aula Pascasarjana kampus setempat, Kamis (14/3).
Farid Wajdi, dalam melakukan pemungutan suara memperoleh 33 suara dari anggota senat, sedangkan calon lain seperti Chairan M Nur, memperoleh satu suara, serta Mujiburrahman tidak memiliki suara, sedangkan sisanya satu rusak, satu abstain.
Ketua Panitia pemilihan rektor, Luthfi Aunie saat ditemui di ruangnnya mengatakan, sistem pemilihan ini dilakukan berdasarkan tata tertip yang telah ditetapkan, serta memenuhi 2/3 dari total anggota senat.
“Jumlah anggota senat IAIN 39 orang, sedangkan yang hadir pada pemilihan rektor sebanyak 36 orang. Tiga lainnya tidak bisa hadir. Dua orang sedang melakukan umrah dan satu lagi sedang ada conference di Singapura, sehingga mereka berhalangan hadir” kata Luthfi.
Menurutnya, dari 16 orang yang memenuhi kriteria saat Ferivikasi bakal calon pada 5 Maret lalu, hanya tiga orang yang bersedia dan ditetapkan sebagai calon Rektor IAIN Ar-Raniry periode 2013-2017, yang kemudian dilanjutkan dengan penyampaian visi misi pagi tadi.
“Hasil pemungutan suara yang dilakukan tadi, kemudian dikirim ke Kementrian Agama yang ada di pusat, namun biasanya dilihat dari suara terbanyak,” terangnnya.
Semetara Rektor terpilih Farid Wajdi Ibrahim usai mengikuti Rapat senat mengatakan, jabatan ini merupakan amanah yang sangat besar, oleh karena semua pihak harus mendukung penuh dalam mengembangkan IAIN di masa akan datang.
“Periode lalu kita telah melakukan secara maksimal, sebagaian telah dikerjakan, ada juga yang sedang dikerjakan, dan kedepan kita akan melanjutkan lagi sebagaimana harapan kita semua, demi mencapai kesempurnaan”.
Pada tahun lalu IAIN fokus pada perencaan yang bersifat fisik, gedung-gedung telah dibangun, dan sekarang sedang dalam tahap pengembangan SMD (sumber daya manusia) untuk meningkatkan mutu pendidikan di IAIN Ar-Raniry.
Menurut Farid, program yang mendesak harus dikerjakan antara lain, pengadaan isi gedung, seperti alat-alat laboratarium, jaringan internet, dan juga fasislitas lain yang mendukung program kemajuan kampus. [nat/rm]