Berdaskan hasil penelitian, ada 10 profesi yang akan musnah pada 10 tahun mendatang. Salah satunya pustakawan. Pernyataan itu disampaikan Kepala Bidang (Kabid) Pelayanan dan Teknologi Arsip Perpustakaan Aceh, Arkian. Hal ini disampaikannya pada Seminar Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) yang diadakan Himpunan Mahasiswa Purpustakaan dan Informasi Indonesia atau HMPII 22 November lalu.
Arkian mengatakan, musnahnya profesi pustakawan di sebabkan kualitas para pustakawan yang rendah. “Pustakawan disingkirkan oleh orang-orang yang memiliki kemampuan teknologi dan informasi,” tegasnya
Pernyataan Arkian mengenai pustakawan itu sempat membuat peserta seminar yang berjumlah 500 orang itu geger. Pasalnya, hampir semua peserta merupakan mahasiswa S1 dan D3 Ilmu Perpustakaan UIN Ar-Ranry.
“Tersingkirnya pustakawan karena tidak mau berteman dengan teknologi. Padahal teknologi itu dapat memudahkan kerja pustakawan. Jadi, kita harus siap-siap meningkatkan kemampuan para pustakawan,” terang Arkin.
Ia menjelaskan bagaimanan sebenarnya kerja para pustakawan. Menurutnya, kualitas sangat dibutuhkan oleh pustakawan kerena diharapkan mereka mampu memiliki daya saing di era globalisaasi.
Kompetensi standar internasional juga harus dimiliki pustakawan supaya dapat memberikan layanan perpustakaan yang sesuai dengan permintaan dan tuntutan pengguna yang semakin berkembang dan beragam.
“Dengan demikian pustakawan Indonesia dapat bersaing dengan pustakawan dari luar karena memiliki kompetensi dan profesionalisme yang sejajar,” tutup Arkin.
Sementara itu Dekan Fakultas Adab dan Humaniora, Misri A Muchsin juga mengaku Mahasiswa Perpustakaan nantikan akan menjadi panutan di masa mendatang.
“Anda yang akan menguasai komunikasi masa depan, jangan pernah loyo, letoi dan tidak percaya diri menjadi mahasiswa pustakawan Fakultas Adab, karena selain kita memberi, kita juga membantu orang banyak,” pungkasnya.
Kegiatan Mukernas 22 hingga 24 November 2013 tersebut dihadiri oleh 17 mahasiswa Ilmu Pepustakaan dari seluruh Indonesia. Beberapa Universitas ikut berpartisipasi dalam kegiatan tahunan ini seperti, Universitas Padang, Universitas Pendidikan Indonesia Bandung, Yarsi Jakarta, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Universitas Sumatera Utara dan Universitas Dipenogoro.
Salah seorang Panitia, Wildan kepada sumberpost beberapa waktu lalu mengatakan, dalam Musyawarah kali ini, pihaknya juga mengadakan berbagai macam acara. “Kita buat Seminar Nasional, Donor Darah, Book Fair, Gala Dinner dan Kunjungan Wisata di Banda Aceh dan Aceh Besar,” katanya.
Salah seorang peserta, Rifki mengatakan, sejauh ini acara yang dilakukan oleh mahasiswa UIN Ar-Rjaniry bagus. Terlebih saat panitia membuat Gala Dinner dan kunjungan ke Perpustakaan bersejarah Terbesar di Asia Tenggara, Perpustakaan Tanoh Abee, kecamatan Indrapuri, Aceh Besar.
“Panitia juga sangat baik walaupun kali pertama acara sedikit berantakan. Tapi semua tergantikan saat kami melakukan kunjungan ke lokasi wisata,” ujarnya.
Panitia lain, Rahmad Saputra mengatakan hasil hari Mukernas ke 5 ini, HMPII nantinya mulai merambah tingkat internasional. “Tahun depan kita akan bekerjasama dengan mahasiswa Unisel Malaysia. Juga nantinya ajang seperti ini bisa menjadi saat dimana mahasiswa Ilmu Perpustakaan bersilaturrahmi.
Pihaknya mengatakan senbenarnya banyak yang ingin berpartisipasi di Mukernas tahun ini. “Tapi semua karena letak Aceh mungkin yang berlokasi di Ujung Sumatera makanya mungkin teman-teman terkendala dengan dana,” tutupnya. [Desi Badrina, Dewi Sartina, Mila Zarni, Nita Juniarti, Rama Dali Yana]