Sumberpost.com – Sesungguhnya Allah memerintahkan kamu menyampaikan amanat kepada yang layak menerimanya. Dan apabila kamu mengadili diantara manusia, bertindaklah dengan adil. Sungguh Allah mengajar kamu dengan sebaik-baiknya karena Allah maha mendengar, maha melihat (qs.An-Nisa’ :58)
9 April 2014 mendatang akan diadakan pesta demokrasi yaitu pemimpin dipilih oleh rakyat dan untuk rakyat. Jangan bangga dulu ketika pencalonan dan menjadi yang terpilih karena tanpa rakyat pemimpin akan sia-sia. Pemilihan Presiden di Indonesia menurut sejarah dimulai pada tahun 1955 yang dianggap pemilihan umum paling demokrastis, pertayaannya akankah tahun ini akan sedemikian rupa juga karena banyaknya partai nasional dan lokal sebagai wujud partisipasi terbuka membuat rakyat binggung untuk memilih.
Berkenaan dengan surat An-Nisa’ ayat 58 diatas, Buya Hamka dalam tafsir Al-azharnya menjelaskan bahwa orang yang akan diberi tanggung jawab dalam suatu tugas, hendaklah orang yang bisa dipercaya memegang tugas ini.
Makna yang tersirat adalah adanya sikap profesional pemimpin, artinya pemimpin itu mempunyai rasa tanggung jawab yang besar, fokus dan kuat pada ruang lingkup tugas yang diemban sampai misi tersebut selesai. Saat dikemukan demikian, seorang pemimpin hanya diberi dua pilihan yaitu menuntaskan misinya saat memimpin atau mundur jika gagal dan memberi kesempatan kepada orang yang lebih tepat untuk menyelesaikan amanah. Mundur bukan perkara berat jika menyangkut kemaslahatan umat.
Di negara-negara modern sikap profesional dibudayakan dan sepertinya kita harus segera berlari mengejar level tersebut. Di mulai dari pencalonan diri, sudah dilihat kecakapan akan keahlian pada bidang yang akan diemban bukan berdasarkan faktor keluarga, teman, suku yang akhirnya menimbulkan malapetaka.
So, serahkan apapun bentuk suatu tugas itu pada ahlinya atau jika tidak siap-siap menemui kehancuran. Melalui momentum pesta demokrasi nanti mari kita gunakan hak pilih kita untuk kemajuan bangsa profesional.
[Nita Juniarti | Ilustrasi google]