Biologi FITK Adakan Seminar Nasional Biotik 2014
Sumberpost.com | Banda Aceh – Jurusan Pendidikan Biologi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Ar-Raniry Banda Aceh mengadakan Seminar Nasional Biotik 2014 di Auditorium Ali Hasjmy. Kegiatan itu berlangsung selama dua hari, 17 hingga 18 Maret 2014.
Dekan FITK, Mujiburrahman dalam sambutannya mengatakan, Seminar Biotik ini sangat dibutuhkan oleh mahasiswa jurusan biologi UIN Ar-Raniry, mengingat di UIN harus dilakukan integrasi ilmu antara teori-teori umum dan keislaman.
“Banyak teori-teori yang telah ditulis oleh pemikir-pemikir Islam, hasil penelitiannya telah banyak dipelajari oleh orang, mahasiswa UIN Ar-Raniry dapat mempelajarinya dengan mengembangkan keduanya,” ujar Mujib.
Dia menambahkan, seminar ini juga dapat bermanfaat bagi mahasiswa yang telah melakukan observasi untuk menuliskan laporan ilmiahnya, hasilnya dapat dipertanggungjawabkan kepada publik, peserta seminar mencapai 500 orang lebih, dan menghadirkan sejumlah narasumber yang ahli dibidangnya.
“Yang menjadi Keynote Speaker pada seminar ini diantaranya, Prof. Dr. Tati Suryati Syamsudin Subahar, MS, DEA., Guru Besar Institut Teknologi Bandung, Dr. Djufri, M.Si, Dekan FKIP Unsyiah Banda Aceh, Dr. Ian Sigelton, Asril Abdullah, M.Si dan beberapa narasumber lainnya,” ujar Dekan.
Sementara Rektor Farid Wajdi Ibrahim dalam sambutannya menyampaikan, sejak UIN diresmikan banyak aktivitas dosen dan mahasiswa telah dilaksanakan, baik sifatnya internal maupun tingkat nasional, dan pimpinan memberikan penghargaan yang tinggi.
“Dalam beberapa tahun terakhir, UIN masuk dalam 10 besar terbanyak peminatnya, dan jurusan biologi masuk 4 besar jurusan di UIN Ar-Raniry yang banyak peminat setiap tahunnya, aktivitasnya juga telah banyak dilakukan,” kata Farid.
Rektor menambahkan, hal ini bisa terwujud tidak terlepas dari kerja keras dosen, karyawan, dan mahasiswa yang terus mempromosikan jurusan dengan melaksanakan kegiatan-kegiatan yang bermanfaat bagi orang banyak.
“Jurusan Biologi di UIN Ar-Raniry harus dilakukan integrasi antara disiplin ilmu umum dengan ilmu agama, bagaimana dosen dan mahasiswa dapat menginterkonesikan keduanya, ke depan akan terus dikembangkan,”kata Farid.