Sumberpost.com | Banda Aceh – Komunitas Trieng Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Ar-Raniry Banda Aceh membuat acara seminar Pemutaran Film Dokumenter dan Bincang Budaya yang bertajuk “Film Malaysia dan Indonesia Sebuah Sejarah Perjuangan” di Ruang Seminar Fakultas Dakwah Dan Komunikasi (18/10) kampus setempat, pagi.
Reza Maulana sebagai ketua panitia mengatakan pemateri didatangkan dari negara Jiran Malaysia, diantaranya Mansur Bin Puteh , Datuk Zaini Hassan, dan A. Rani Usman dan moderator di isi oleh Fauzan Santa.
Zaini Hasan mengatakan, perkembangan media sekarang sangat berpengaruh bagi masyarakat. “Semua orang sekarang bermain melalui media massa atau dunia maya,” sembari mengungkapkan perasaan senangnya ke Aceh karena dapat saling berbagi pengalaman.
“Dengan pengukuhan perubahan film nusantara akan memberikan satu kesegaran baru, kita harus melonjakkan pemikiran kita melalui satu wadah, banyak film sekarang bisa dibilang sampah karena pesannya tidak jelas, kita bisa berkolaborasi untuk melahirkan film yang lebih bermutu,” lanjutnya.
Ketua pengarang atau pemimpin redaksi film Malaysia atau yang lebih dikenal sebagai Datuk Zaini Hassan mengatakan untuk membuat skenario yang menarik, kita harus punya pesan didalamnya. Dia mencontohkan aktor kondang berdarah Aceh Teuku Zakaria bin Teuku Nyak Puteh atau yang lebih dikenal sebagai P. Ramlee.
“Setiap film yang di keluarkan P. Ramlee pasti ada pesannya, bisa pesan moral, masyarakat, ekonomi, dll.” Ungkapnya.
“Film menyentuh semua bidang manusia dan masyarakat, kita membuat film untuk penuntunan bersama,” Ujar salah satu sutradara film Malaysia, mansur Bin Puteh seraya mengingatkan bahwa sejarah Aceh tidak boleh dilupakan karena begitu penting.
Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi, A. Rani Usman mengingatkan peserta agar bisa memanfaatkan relasi yang sudah ada dengan menjalankan komunikasi.
“Relasi dan komunikasi penting supaya orang bisa lebih berkembang dengan potensi yang ada” Ujarnya.
Ditengah diskusi, Datuk Zaini dan A. Rani berbicara bahasa cina yang membuat seisi ruangan tertawa.
Fauzan santa yang juga film maker aceh mengakhiri diskusi dengan sebuah pesan, script menjadi sebuah jantung bagi film.
Pemateri yang di datangkan dari Malaysia tersebut juga akan mengisi kuliah tentang perfileman di kelas internasional fakultas dakwah dan komunikasi .
Abdul Hadi Firsawan