Sumberpost.com | Banda Aceh – Mantan Gubernur Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Ar-Raniry periode 2013-2014, menyesalkan adanya dualisme kepemimpinan di kampus itu. Dalam pesan singkatnya di media sosial bersama redaksi malam tadi, Selasa (11/10), Sufri menganggap masih ada pihak yang belum dewasa dalam berpolitik di kampus.
Sayed Fuadi Fajar Ramadhan terpilih secara aklamasi setelah Abdul Haris dianggap gugur oleh Senat Mahasiswa Universitas. KIP yang tidak menerima keputusan Sema-U, kemudian mengangkat nama yang terakhir disebut sebagai Presiden tandingan. Abdul Haris dianggap oleh lembaga legislatif itu tidak memenuhi syarat pencalonan sesuai Pedoman Organisasi Mahasiswa.
“Seharusnya pihak yang kalah (Abdul Haris) harus bisa legowo dengan keputusan yang sudah dibuat oleh SEMA UIN Ar-Raniry selaku Lembaga teringgi kampus yang diamanatkan oleh POM (Pedoman Organisasi Mahasiswa) UIN Arraniry. Kita ini di kampus masih belajar berpolitik. Jangan ikut-ikutan lah dengan kanda-kanda kita yang di Senayan sana yang mendeklarasikan Pimpinan DPR Tandingan,” tulisnya.
Ia berharap presiden mahasiswa yang baru saja terpilih dapat langsung menjalankan berbagai program yang memberikan dampak posirif bagi mahasiswa. “Pemerintah (mahasiswa) baru harus bisa seperti pemerintahan baru RI, kerja kerja dan kerja,” tegasnya. []
Rayful