Sumberpost.com | Banda Aceh – Mahasiswa Jurusan Komunikasi Universitas Malikulsaleh Lhokseumawe,berhasil meraih juara pertama pada ajang Aceh Documentary Film Festival (ADFF) ke-2 tahun 2014. Yang diselenggaran oleh International Conference On Aceh Indian Studies (ICAIOS) yang bekerja sama dengan Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry. Selasa malam (19/11) di Gedung Auditorium Ali Hasyimi, Banda Aceh.
Kompetisi ADFF ke-2 ini diikuti oleh tiga Universitas yang ada di Aceh. Universitas Syiah Kuala, Universitas Malikulsaleh, dan Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry.
Paska Ujeun Beude Simpang KKA, yang mengisahkan bagaimana sosok seorang Murtala, korban konflik pada masa Daerah Operasi Militer (DOM) Aceh. Film ini Berhasil meraih nilai voting tertinggi pada saat proses pemutaran yang digelar selama tiga hari di Musium serba guna kampus tersebut.
Juara kedua juga berhasil diraih oleh mahasiswa Universitas Syiah Kuala dengan judul film nya Dilarang Mati Ditanah Ini, dan ketiga diraih oleh Mahasiswa UIN, film nya Pemungut Energi Di Kota Madani.
Ahmad Albastian, Mahasiswa Unimal saat diwawancarai Sumberpost.com, “Alhamdulillah kami bisa meraih juara pertama pada festival film ADFF ini, sehingga dapat membawa harum nama Unimal sendiri, Semoga ADFF kedepan makin lebih baik lagi, dan membuat lomba seperti ini,” ungkapnya.
“Rencana kedepan ini kami juga ingin membuat karya yang lebih lagi, seperti membuat Film Fiksi dan Dokumenter, sehingga bisa menghasilkan karya yang lebih baik lagi dari pada sebelumya,” tutup Albastian.
Pada acara tersebut juga turut dihadiri oleh Rektor UIN Farid Wajdi Ibrahim, tamu undangan ICAIOS dari 16 negara, dosen berserta karyawan dan seluruh mahasiswa UIN Ar-raniry.
Zuhri Noviandi