7 Januari 2015 Oleh Redaksi Off

Roti Selai Senyuman Ala Halim dan Khalis

Sumberpost.com | Banda Aceh – keinginan membuat orang tersenyum menginspirasi Muhammad Ramadhanur Halim dan Khalisil Mukhlis merintis sebuah usaha Roti Selai Senyuman. “Banyak masalah bisa kita atasi dengan senyuman,”  ujar Halim saat Launching Roti Selai Senyuman di Classical Coffe, Lamnyong, Banda Aceh, Senin (5/1).

Jelas Halim, Roti Selai Senyuman di kukus dalam sebuah seni, misalnya bentuk roti yang bulat melambangkan senyuman dan sebuah kesetaraan. “Yang istimewa dari produk kami ini selainya, warna hijau memberikan keistimewaan tersendiri bagi penikmat, bau selai yang harum juga membuat orang senang. Harganya enam ribu saja per bungkus.”

Menurutnya, banyak orang yang sekarang tidak suka senyum. “Dalam hidup ini banyak masalah, sering murung, banyak yang tidak suka dengan orang lain atau kebijakan yang di buat, ada yang suka menjahili orang lain, tapi kita bisa di atasi dengan senyuman.”

Khalisil Mukhlis mengatakan ide usaha itu tidak lepas dari kisah mereka berdua. “Ini semua berawal dari duduk-duduk sambil ngopi pagi di warung kopi Dek Mi Rukoh,” kata pria yang akrab di sapa Khalis.

Mereka sudah pernah membuka usaha mulai dari pedagang kaki lima hingga bisnis online, tapi gagal terus. Halim pernah rugi Rp 50 juta dan khalis sampai Rp 100 juta. Hingga pada satu malam, Halim dan Khalis merenungi keadaan saat itu. “Saat itu, semua masalah kami hadapi dengan senyuman,” kenang Halim.

Menurut mereka, senyuman itu wajah baru dan menjadi konsep kehidupan saat ini. Dengan senyuman orang juga menjadi lebih muda. “Kami harap saat orang lagi galau, makan roti kami sepotong saja dia dapat kembali tersenyum,” harap Khalis.

Halim dan Khalis sudah berteman sejak di Aliyah (SMA) MUQ Langsa. Saat itu, halim duduk di kelas tiga, sedangkan Khalis masih kelas satu. Mereka berdua juga alumni UIN Ar-Raniry Banda Aceh.

Halim pernah menjabat sebagai gubernur di Fakultas Syari’ah dan Ekonomi Islam, sedangkan Khalis pernah menjabat sebagai gubernur di Fakultas Ushuluddin.

Abdul hadi firsawan