Pendidikan Harus Ikut Modern
Sumberpost.com | Banda Aceh – Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK) UIN Ar-Raniry bekerja sama dengan Institut Pendidikan Guru (IPG) Kampus Sultas Mizan Terengganu Malaysia menggelar seminar internasional bertajuk Transformasi Pemikiran Dalam Dakwah dan Pendidikan Islman Modern, Senin (10/06/2015) di Aula fakultas tersebut.
Seminar tersebut menghadirkan 14 pemateri dari IPG Malaysia yang membahas isu terkait perkembagan dakwah dan pendidikan di era modern saat ini.
Salah seorang pemateri Muhammad Sidek Bin Said, mengatakan, saat ini Malaysia telah menerapkan sistem Smart i-Think, yaitu alat peta pemikiran digital yang dapat di akses secara online dan digunakan oleh pengajar di Malaysia.
“Program ini sudah diterapkan di seluruh sekolah yang ada di Malaysia, dan alat ini juga salah satu alternatif baik digunakan oleh setiap guru dalam belajar,” tuturnya.
Dekan FDK A. Rani Usman mengatakan, kegiatan tersebut merupakan upaya untuk menjembatani kedua negara, terutama dalam bidang pendidikan dan dakwah. Ia melanjutkan, untuk mengembangkan dakwah dan pendidikan harus melalui pendekatan budaya antara Aceh dan Malaysia.
“Budaya Indonesia dan Malaysia sangat dekat,” kata Dekan.
Dikatakan A Rani, mahasiswa harus mengikuti perkembangan zaman, karena pendidikan saat ini sudah bersifat modern. “Kalau seandainya kita tidak bisa mengikuti maka kita akan tertinggal,” ujar Rani. Ia berharap, hasil yang di dapatkan atas kerja sama antara dua perguruan tinggi ini, dapat diterapkan di kampus maupun sekolah ke depannya.
Disamping itu, panitia pelaksana Abizal menjelaskan, tujuan digelar seminar tersebut untuk mempererat hubungan antara kedua kampus. Khususnya dalam bidang pendidikan. “Melihat saat ini pendidikan terus berkembang, maka kalau tidak ada kerja sama yang baik, kita juga tidak akan bisa mengikuti pendidikan pada era modern ini.”
“Pendidikan Islam ini harus mampu bersaing di abad modern, maka dengan menghadirkannya pemateri dari luar negeri (Malaysia). Kita dapat melihat bagaimana sebernarnya perkembangan pendidikan modern di Malaysia. Sehingga kita bisa dapat terapkan di Kampus UIN Ar-Raniry.”
Kegiatan itu melahirkan beberapa kesimpulan diantaranya, tentang bagaimana ushlub bahasa arab dalam alquran berbeda-beda seperti lafaz, bentuk, dan maknanya. “Sehingga ini menunjukkan ciri khas alquran itu sebagai pedoman dalam kehidupan kita, dan pedoman dalam mengembangkan pendidikan di sebuah lembaga,” pungkas dosen FDK ini. []
Zuhri Noviandi