16 Agustus 2015 Oleh Abdul Hadi Off

Sekolah Pencetak Tahfiz Cilik

Sumberpost.com | Banda Aceh – Cat warna-warni menghiasi setiap sudut sekolah anak usia dini tersebut. Dinding, kursi, meja, maupun tempat bermain anak-anak diberi zat pewarna. Baik merah, biru, hijau, kuning, ataupun ungu. Bahkan pada tempat duduk pun, empat pewarna menempel di sana.

Selain fasilitas anak-anak, lingkungan sekolah anak usia dini tersebut juga dikelilingi berbagai pohon, diantaranya pohon kelapa, asam jawa, dan delima. Angin lalu bertiup sepoi-sepoi, membuat hawa panas dari terik matahari tak begitu terasa siang itu.

Sebuah papan nama bertuliskan Lembaga Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Bait Qurany Saleh Rahmany terpampang di dekat pagar berwarna hijau, menandakan identitas sekolah itu. Bentuk fisik tempat ini tidak jauh berbeda dengan lembaga PAUD ditempat lain. Hanya saja fokus dari lembaga ini yang berbeda.

Jika kebanyakan sekolah anak kecil memusatkan pembelajaran pada baca, tulis, dan menghitung, Bait Qurany memusatkan pembelajarannya pada menghafal Alquran. Hal itu membuat sekolah ini terasa unik dan berbeda dengan lembaga pendidikan lain.

Bait Qurany merupakan nama metode belajar, bukan cabang dari sekolah dari daerah lain. Dalam metode Bait Qurany, anak-anak belajar sambil bermain. Jadi ketika anak-anak sedang bermain, baik di dalam kelas maupun di luar kelas, anak-anak juga diajak untuk menghafal.

“Walaupun si anak sedang memakai sepatu sekalipun, tetap diajak menghafal,” kata Kepala Lembaga PAUD Bait Qurany Saleh Rahmany, Mariani pada akhir Juli 2015 di lingkungan sekolah itu.

Metode Bait Qurany, kata Mariani, memudahkan anak-anak untuk menghafal karena bisa dilakukan sambil bermain. Setiap harinya, murid di sekolah ini menghafal satu sampai dua ayat, dengan target ketika keluar dari lembaga ini murid sudah bisa menghafal juz 30.

PAUD yang beralamat di Jalan Prof. A. Majid Ibrahim II no. 12, Blang Padang, Kecamatan Baiturrahman Kota Banda Aceh ini memiliki tiga kelas, yaitu kelas play grup, TK A, dan TK B. Lain kelas lain pula target surat yang dihafal.

Pada kelas play grup, hafalan dimulai dari surat an-Nas sampai al Adiyat. Kelas TK A, dari an-Nas sampai  asy-Syams, dan kelas TK B dari asy-Syams sampai an-Naba’. Namun, karena surat-surat dari asy-Syams sampai an-Naba’ ayatnya panjang-panjang, murid di kelas TK B harus mengaji kembali pada sore hari di kelas TPQ agar target hafalan bisa dicapai.

Sementara itu, anak yang punya kemampuan lebih, akan menghafal lebih dari satu juz, seperti Askar Arief Dzikra, yang berhasil mendapat juara dua pada Hafiz Indonesia beberapa waktu lalu.

Kendati demikian, metode pembelajaran Bait Qurany juga membutuhkan bantuan orang tua murid dalam membantu dan meningkatkan hafalan sang anak. Untuk itu, pihak sekolah juga mengimbau kepada orang tua murid agar juga ikut menghafal.

Terkadang, kata Mariani, para orang tua murid saling menyetor surat Alquran. Ada juga murid dan orang tua menyetor surat bersama-sama. “Kalau orang tua tidak bantu hafalan si anak, ayat yang sudah dihafal bisa hilang,” ujar Mariani.

“Hafalan itu tergantung kemampuan anak juga, meskipun pada dasarnya semua anak itu kemampuannya sama,” lanjutnya.

Hal lain yang menyebabkan hafalan anak hilang, ucap Mariani, ialah menonton. Lembaga yang ia pimpin juga membimbing orang tua murid untuk membatasi jam nonton anak. Kalaupun menonton, harus tontonan yang edukatif dan didampingi orang tua.

Perbedaan PAUD Bait Qurany juga terdapat pada tes masuk sekolah. Mariani mengatakan, sekolah tersebut tidak membuka pendaftaran. Bagi orang tua yang ingin anaknya sekolah di Bait Qurany, bisa langsung datang dan mengisi formulir yang disediakan. Setelah itu, orang tua akan diwawancara dan membuat kesepakatan dengan pihak lembaga PAUD.

“Disini untuk masuk tidak ada syarat untuk anak, yang kita tes orang tuanya. Karena kita disini punya program parentik untuk orang tua setiap bulan sekali dan seminggu sekali,” ucap Mariani.

Saat ini, total murid di sekolah itu berjumlah 233 murid, sedangkan kelas dari ketiga tingkatan berjumlah 18 kelas. Selain menghafal ayat al quran, murid PAUD Bait Qurany juga diajarkan arti dari ayat yang dihafal secara kinestik, yaitu gerak tubuh. Murid juga mempelajari hadist, doa, dan bahasa arab.

Pihak lembaga mempunyai agenda rutin Festival Anak Soleh setiap tahun untuk menyemangati murid agar terus menghafal. Lomba dalam kegiatan ini diantaranya, lomba hafiz, terjemah, dan fahmil atau tafsir.

Lembaga PAUD Bait Qurany Saleh Rahmany sudah berdiri sejak 2009. Lulusan sekolah ini, sebut saja Askar Arief Dzikra, Yasir Ahaly, dan Nasywa Az Zahra pun sudah dikenal ditingkat nasional.

 Abdul Hadi F