12 September 2015 Oleh Abdul Hadi Off

Lembaga Kesehatan NU Sosialisasikan Imunisasi Pentavalen

Sumberpost.com | Banda Aceh – Lembaga Kesehatan Nahdlatul Ulama Aceh bekerjasama dengan kementerian kesehatan Republik Indonesia dan The Global Alliance for Vaccines and Immunizations (GAVI) menyelenggarakan advokasi dan sosialisasi imunisasi pentavalen pada Sabtu (12/9/2015) di Sulthan Hotel, Banda Aceh,

Ketua Panitia, Ismi Amran mengatakan, kegiatan tersebut dilaksanakan agar masyarakat mengerti pentingnya imunisasi. Pentavalen termasuk imunisasi yang baru, Imunisasi pentavalen merupakan kombinasi gabungan dari tiga vaksin, yaitu DPT, HB, dan Hib.

“Nantinya para peserta diharapkan agar mensosialisasikan ditempat masing-masing, Sehingga mereka bisa menggerakkan masyarakat agar rela bayi dan anak bawah tiga tahunnya untuk diimunisasi,” ujarnya.

Sementara itu, Sekretaris Tanfidziyah PWNU Aceh Asnawi M. Amin menganggap, imunisasi sangat penting karena modal dasar sebagai penguat ketahanan tubuh dari penyakit. “NU beranggapan ini adalah bagian dari ajaran Agama, kami ikut terlibat,” kata Asnawi.

Asnawi mengharapkan kedepannya tidak adalagi anak-anak di Aceh mengalami gangguan kesehatan karena tidak mengikuti program imunisasi tersebut. “Karena program ini sangat penting, maka kami berharap dukungan dari semua pihak,” pintanya.

Selanjutnya, Kepala Dinas Kesehatan Aceh M. Yani menyampaikan, sudah banyak penelitian yang membuktikan bahwa imunisasi memberikan perlindungan yang sangat signifikan terhadap anak.

Anak-anak Indonesia akan lebih terlindungi dari ancaman penyakit-penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I), dengan ditambahkannya vaksin Haemophilus influenzae type b (Hib) yang diberikan bersamaan dengan vaksin DPT dan Hepatitis B. Vaksin pengembangan vaksin tetravalen (DPT-HB) kombinasi buatan Indonesia ini disebut Pentavalen, karena merupakan gabungan dari 5 antigen, yaitu DPT (Difteri, Pertusis dan Tetanus), Hepatitis B, serta HiB. Kini, kelima antigen tersebut diberikan dalam satu suntikan sehingga menjadi lebih efisien, tidak menambah jumlah suntikan pada anak sehingga memberikan kenyamanan bagi bayi yang mendapat imunisasi beserta ibunya.

Adapun peserta yang hadir mencapai 70 orang yang terdiri dari perwakilan Ormas PWNU, Fatayat, Lakpesdam, PC NU Banda. Aceh, IPNU, IPPNU, PKK Provinsi, dan Dinkes. (Rilis)