19 Desember 2015 Oleh Abdul Hadi Off

Vopis Galang Rp10.500.000 Untuk Korban Bencana

Sumberpost.com | Banda Aceh – Volunteer Peduli Sesama (Vopis) berhasil menggalang lebih kurang Rp. 10.500.000 dalam aksi kemanusiaan membantu korban bencana alam yang melanda sejumlah daerah di Aceh.

Selama seminggu ini, mulai Minggu (13/12/2015) malam hingga Jumat (18/12/2015) malam, Vopis menggalang dana dari masyarakat disekitaran Banda Aceh. Mereka melakukan penggalangan dana di beberapa pasar dan perempatan di Banda Aceh.

Ketua Vopis, Hendra mengatakan, galang dana untuk kemanusiaan tersebut sebagai bentuk kreatifitas mahasiswa dalam membantu masyarakat yang terkena musibah. Vopis merupakan komunitas yang bergerak dibidang sosial. Saat banjir melanda Tangse beberapa waktu lalu, mereka turun langsung ke lokasi bencana guna memberi bantuan.

Pembina Vopis, Zaki menuturkan, dalam kegiatan galang dana ini pihaknya juga mengajak masyarakat untuk membantu sesama serta mensosialisasikan pentingnya menjaga lingkungan. Vopis sendiri berdiri pada 2013 lalu di UIN Ar-Raniry.

“Kita ingin merubah mindset orang yang terkena bencana agar lebih menjaga lingkungannya. Kita lihat sekarang, orang dengan sadar diri membuang sampah sembarangan, makanya tidak heran kalau daerah kita banjir. Saya harap orang lebih peka dengan lingkungan,” kata Zaki pada konser amal di Aneuk Kupi, Banda Aceh, Jumat (18/12/2015) malam.

Konser amal tersebut merupakan puncak dari kegiatan galang dana yang dilakukan vopis. Pihaknya juga melelang dua barang, yaitu tas dan baju yang masing-masing terjual dengan harga Rp200 ribu dan Rp120 ribu. Dalam konser amal itu, turut dimeriahkan dengan band lokal, Apache13.

Sementara itu, Wakil Dekan III Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Ar-Raniry Baharuddin dalam kegiatan itu mengatakan, wartawan sangat membantu masyarakat dalam memberikan informasi tentang bencana.

Ia berharap, relawan yang tergabung dalam Vopis bisa sukses dalam dua hal, yaitu akademik dan sosial masyarakat. Jika anggota Vopis sukses dalam dua hal tersebut, kata Bahar, mereka pantas disebut Aktivis. []

Abd Hadi F