Kos Banyak Diintai Pencuri
Sejak dulu, permasalahan sosial kerap kali terjadi dilingkungan masyarakat, seperti kasus pencurian, perampokan, dan sebagainya. Kasus pencurian biasanya terjadi karena kondisi ekonomi tersangka yang sangat mendesak.
Selain itu faktor keimanan yang lemah, membuat seseorang akan melakukan apapun untuk mendapatkan hal yang diinginkannya, termasuk dengan cara mencuri.
Salah satu contoh permasalahan sosial seperti pencurian baru-baru ini terjadi, yang tepatnya terjadi pada Jumat (22/01/2016). Seorang teman saya menceritakan pencurian yang kerap terjadi di kosnya.
Menurut penuturannya, pencurian sudah berlangsung sejak seminggu lalu, sang pencuri dengan berani mendatangi kos tersebut setiap malam.
Mereka, para penghuni kos tak bisa berbuat apa-apa selain merelakan apa yang telah menjadi hak si pelaku tersebut walau berat.
Selama kejadian tersebut berlangsung, teman saya dan penghuni kos lainnya telah melaporkan ke pihak yang berwajib karena merasa khawatir dan terancam, namun pihak kepolisian tidak juga menemukan tanda-tanda keberadaan pencuri.
Anehnya lagi, ketika mereka melaporkan kepada bapak pemilik kos, bapak tersebut hanya merespon dengan senyuman santai, sedangkan mereka merasa takut yang luar biasa.
Menurut saya, peristiwa tersebut mengajarkan kita betapa pentingnya interaksi sosial, baik antara sang pemilik kos dengan penyewa kos, dan orang-orang sekitarnya. Agar terciptanya rasa kepedulian satu sama lain.
Selain itu pentingnya peran kekeluargaan antara sesama penghuni kos tersebut agar saling mengenal, menasehati, dan dinasehat, sehingga berkurangnya permasalahan sosial antar sesama seperti mencuri dan sebagainya.
Peran kekeluargaan dapat pula membentuk suatu kekompakan sehingga sesama penghuni kos dapat saling menjaga milik sesamanya, maka pencuri tersebut tidak dapat dengan bebasnya menjalankan aksi pencuriannya.
Penulis bernama Amalia Musri. Ia dapat dihubungi melalui email: amaliamusri@gmail.com
Foto: internet