21 Februari 2016 Oleh Abdul Hadi Off

Masyarakat Antusias Nonton Bulan Terbelah di Langit Amerika

Sumberpost.com | Banda Aceh – Aula Gedung AAC Dayan Dawood dipadati masyarakat yang menonton film Bulan Terbelah di Langit Eropa pada Sabtu (20/02/2016) malam.

Film tersebut yang diputar mulai sekira pukul 20.30 WIB tersebut berhasil mendapatkan antusias penonton. Ribuan masyarakat terlihat hanyut dalam cerita film itu. 

Usai pemutaran film Bulan Terbelah di Langit Eropa, panitia memulai sesi bedah film yang menghadirkan aktor Hans De Krekker dan produser Ody Mulya Hidayat.

Produer film tersebut, Ody menyatakan, pesan yang ingin disampaikan dalam film itu, bahwa agama Islam bukan teroris, karena Islam agama rahmatan lil ‘alamin. Untuk itu, ia berharap masyarakat agar bisa menjaga toleransi antar agama.

“Di dunia pun sebenarnya diterima, tapi ada oknum yang memfitnah Islam sehingga Islam itu di benci. Toleransi beragama di Indonesia bagus, kita harus saling menjaga sikap toleransi kita,” ucapnya dalam sesi bedah film.

Ia juga berencana memutar film Bulan Terbelah di Langit Eropa di New York, Amerika Serikat. Dikatakan Ody, film itu merupakan sekuen terpisah dari film 99 Cahaya di Langit Eropa.

Sementara itu, aktor Hans De Krekker yang memerankan Philipus Brown dalam film tersebut mengatakan, film Bulan Terbelah di Langit Eropa layak ditonton oleh semua umat beragama.

“Film ini bukan hanya untuk umat muslim saja, diskriminasi agama tidak hanya pada islam, tapi agama lain di tempat lain juga merasakan diskriminasi agama. Kita umat beragama harus saling bertoleransi,” kata Hans.

Untuk diketahui, film Bulan Terbelah di Langit Eropa bercerita mengenai seorang jurnalis Indonesia, Hanum, yang ditugaskan untuk membuat sebuah artikel bertema “Would the world be better without Islam”.

Hanum diminta mewawancarai narasumber dari pihak muslim dan non muslim di Amerika Serikat. Narasumber tersebut merupakan para keluarga korban serangan World Trade Center (WTC) pada 11 September 2001 di Washington DC, New York.

Saat Hanum tiba di New York, sedang terjadi penolakan pembangunan mesjid dan Islam dianggap sebagai teroris yang diduga menyerang gedung WTC.

Hingga akhirnya, pada sebuah pidato oleh seorang filantropi, Phillipus Brown dalam acara The Heroes, mengungkapkan kejadian yang ia rasakan, saat seorang muslim menolongnya pada kejadian WTC. Pidato oleh Phillipus Brown mengubah pandangan terhadap Islam yang sempat dianggap sebagai teroris. []

Abd Hadi F