Awal Perkenalan Dengan Sumberpost
Rasa bosan dan jenuh adalah hal biasa dirasakan setiap mahasiswa yang kesehariannya dicekoki materi-materi perkuliahan yang hanya itu-itu saja. Menemukan sebuah wadah yang dapat menampung pendapat sekaligus hobi menjadi cara tersendiri buatku mengisi hari-hari disela perkuliahan dengan kegiatan positif bersama orang-orang positif.
6 oktober 2015 aku menjalani aktivitas perkuliahan seperti biasanya, dengan wajah kurang bergairah, sebab jadwal mata kuliah pada Kamis hanya kudapati dua SKS saja. Salah seorang temanku bernama Syrikal menyapa kala itu.
“Rahma sehabis ini kemana? ngopi yuk.”
Rahma, begitu sapaan teman-temanku setiap hari. Aku salah satu mahasiswa semester awal Fakultas Dakwah Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam. Yap, tentu saja di Universitas Islam Negeri Banda Aceh.
Satu atau dua kali ajakan teman-temanku itu aku iyakan saja. Lambat laun, aku merasa tiada tujuan. Ngapain juga, hijrah dari kampung cuma ngopi-ngopi doang. gumamku dalam hati.
“Rahma? join di organisasi Sumberpost ga? tuuh ada open recruitment,” tanya Roni. Ia adalah komnit di matakuliah jurnalistik. Sedikit mengerutkan dahi kucoba cari tau apa itu Sumberpost.
Sebelumnya, jauh hari aku sudah tahu tentang organisasi itu, namun pengetahuanku tentang Sumberpost masih minim.
“Nanti deh! Aku pikir-pikir dulu. Aku dengar-dengar sih anggota Sumberpost itu, nantinya kuliah terbengkalai,” jawabku dengan nada pesimis.
Kami mulai berbincang-bincang hingga menjadi satu bulatan diskusi yang terdiri dari beberapa orang sembari menunggu dosen.
Kelas pun dimulai, materi demi materi dipaparkan hingga waktu menunjukkan pukul 09.20 WIB, menandakan kelas hampir berakhir. “Pak, saya mau sedikit penjelasan, tentang organisasi Sumberpost yang ada di kampus kita pak,” tanya Roni mewakili pertanyaan kami pada Jufrizal, dosen Jurnalistik.
Ia merupakan alumni di jurusan yang aku geluti saat ini. Jufrizal telah menyelesaikan program magisternya di University Of Nanchang, China. Ia juga alumni Sumberpost, dan juga dosen pembimbing kami pada mata kuliah jurnalistik.
“Pers mahasiswa itu bagus! Aku mulai mengasah potensi dari sering bergabung dengan kakak-kakak yang lebih senior ke arah positif, termasuk orang-orang yang ada didalam Sumberpost itu. Mereka santai, dan mengajari kalian nantinya apa itu pers dan mengasah kemampuan menulis kalian nanti,” jawabnya meyakinkan kami.
Aku mulai paham, apa dan bagaimana organisasi Sumberpost. Sumberpost sejatinya menjadi sebuah wadah bagi mahasiswa yang minat di bidang jurnalistik. Dan juga berperan sebagai media informasi bagi UIN Ar-Raniry dalam penyajian informasi, baik dalam ataupun luar ruang kampus.
Media maya ini mulai beroperasi pada 2 Desember 2012. Dengan taqline Independen dan Jujur, diharapkan media kampus ini bisa terus menjalankan tugas jurnalistiknya sesuai dengan kode etik yang berlaku.
Aku dan beberapa temanku mulai menyibukkan diri mempersiapkan berkas pendaftarannya untuk segera menghantarkan pada panitia di stan. Meski masih banyak diantara teman-temanku tak tertarik, kami yang punya keinginan tetap ingin mencoba.
Selesai print out formulir pendaftaran di www.sumberpost.com, aku mengisi biodata. 7 Oktober 2015, sehari setelah itu aku menghantarkannya ke panitia Open Recruitment Uumberpost dengan membayar biaya pendaftaran Rp.30.000.
“Sumber itu kepanjangan dari suara mahasiswa berkarya, sedangkan Post itu wadah atau tempat untuk mahasiswa yang ingin berkarya dalam bidang pers mahasiswa,” tutur Hadi, salah satu panitia yang menyeleksiku pada tahap wawancara.
Setelah diterima menjadi anggota baru dengan serangkaian tahapan, aku dan teman-temanku menghadiri pertemuan-pertemuan yang digelar, baik itu diskusi santai dan pertemuan untuk belajar.
Anak baru bidang menulis diajarkan langsung oleh Hadi. “Kita disini santai, nggak ada senior ataupun junior. Yang tau, ngasih tau yang tidak tau. Hanya itu aja, jadi kalian jangan terlalu tegang sama abang, Kita belajarnya santai kok,” ujarnya acap kali memulai materi yang hendak kami bahas.
Banyak alumni dan senior Sumberpost telah berkiprah sukses dalam kancah jurnalistik. Kerap kali senior dan alumni Sumberpost menyempatkan diri hadir untuk sekadar memberi arahan dan masukan-masukan membangun, dalam pertemuan-pertemuan yang sangat santai.
Walau masih anggota baru, aku merasa menemukan jati diri di organisasi ini. Seraya mengasah kemampuan menulis dari mereka-mereka yang telah terlebih dahulu paham tentang hal ini. Terima kasih Sumberpost, dan selamat sudah mencapai hari jadi ke 10.
Ditulis oleh Rahma Atikah, anggota magang UKPM Sumberpost. Tulisan ini dibuat dalam rangka satu dekade UKPM Sumberpost.