BPOM Belum Temukan Vaksin Palsu di Aceh
Sumberpost.com | Banda Aceh – Kepala Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Aceh Syamsuliani mengatakan, dari hasil pemeriksaan 22 Rumah Sakit (RS) di Banda Aceh dan Aceh Barat, belum ditemukan adanya vaksin palsu.
Meski belum ditemukan vaksin palsu, ia mengatakan pihak BPOM Aceh akan terus menindaklanjuti pemeriksaan vaksin di kabupaten/kota, sampai Aceh dipastikan bebas dari vaksin palsu.
Pemeriksaan vaksin dilakukan BPOM di RS milik pemerintah, RS milik swasta, puskesmas, klinik, hingga apotek.
“Kita tetap melakukan pengawalan terhadap sarana yang menggunakan vaksin. Kalau ada vaksin yang dicurigai mungkin bisa dilaporkan kepada kami,” kata Syamsuliani kepada wartawan di Balai Kota Banda Aceh, Kamis (30/06/2016).
Syamsuliani berujar, secara kasat mata vaksin asli dan palsu sulit dibedakan, meskipun ada beberapa cara untuk melihat vaksin tersebut asli atau palsu.
“Ciri-cirinya lihat ditutupnya, kalau yang asli warna tutupnya itu abu-abu, kemudian harga melekat pada kemasan, dan ada tanggal kadaluarsanya,” sebut Syamsuliani.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Banda Aceh, Media Yulizar mengatakan, distribusi vaksin di Aceh dilakukan sesuai aturan, yaitu vaksin diterima dari kementrian di Jakarta ke Dinas Kesehatan Aceh, lalu ke Dinas Kesehatan di kabupaten/kota.
“Jadi vaksin yang kita beri ke masyarakat itu dijamin aman, karena itu (distribusi) jalurnya, jalur pemerintah,” kata Media. Ia juga mengatakan, BPOM Wilayah Aceh sudah memeriksa 16 RS yang ada di Banda Aceh, namun hingga saat ini belum ditemukan adanya penggunaan vaksin palsu.
Sanksi Berat
Meski belum menemukan RS yang menggunakan vaksin palsu, Wali Kota Banda Aceh, Illiza Saaduddin Djamal menegaskan akan menindak tegas jika ada rumah sakit yang terbukti menggunakan vaksin palsu pada bayi.
“Kalau (vaksin paslu) ini ditemukan, akan kita berikan sanksi seberat-beratnya dan izinnya kita cabut. Vaksin palsu ini juga bisa merusak ginjal,” tutur Illiza kepada wartawan. []
Abd Hadi F | ilustrasi: kompas.com