Aceh Peringati 11 Tahun Perdamaian
Sumberpost.com | Banda Aceh – Rakyat Aceh, pada Senin (15/8/2016) memperingati 11 tahun Hari Damai Aceh yang ditandai dengan penandatanganan MoU antara Gerakan Aceh Merdeka dengan Republik Indonesia di Helsinki, Finlandia, 15 Agustus 2005.
Peringatan Hari Damai Aceh yang berlangsung di Taman Ratu Safiatuddin, Lampriet, Banda Aceh itu dirangkai dengan pelepasan burung merpati, penyantunan anak yatim dan ditutup dengan tausiah oleh ustadz Arifin Ilham.
Turut hadir dalam acara itu Gubernur Aceh, Kapolda Aceh, Wali Nanggroe, Ketua DPR Aceh, Wakil Rektor III UIN Ar-Raniry, dan sejumlah tamu undangan lainnya.
Gubernur Aceh, Zaini Abdullah mengatakan, selama masa kepemimpinannya sudah banyak terwujud perubahan Aceh, diantaranya ialah kenaikan Indek Pembangunan Manusia (IPM).
“Yang cukup menggembirakan adalah Indeks Pembangunan Manusia (IPM), yaitu indikator untuk mengukur kualitas hidup masyarakat. Empat tahun lalu Aceh berada pada ranking ke 22 dari 34 provinsi di Indonesia. Tahun lalu, IPM Aceh melonjak hingga posisi ke-11. Dan pada tahun ini Kita mendapatkan penghargaan dari Pemerintah atas keberhasilan sebagai daerah yang berhasil mencapai Tujuan Pembangunan Global (Millenium Development Goals),” kata Zaini.
Ia mengatakan, keberhasilan itu menunjukkan kerja keras Pemerintah Aceh dalam merawat dan mewujudkan misi perdamaian. Lanjutnya, pencapaian harus lebih ditingkatkan melalui program-program pembangunan yang lebih merespon kebutuhan rakyat.
Dalam kesempatan itu, Zaini juga menyinggung soal kekerasan yang terjadi pada saat konflik melanda Aceh. Menurutnya, konflik yang berkepanjangan membuat Aceh berada dalam keterpurukan pada saat itu.
“Sangat banyak anak-anak yatim yang hilang orang tuanya. Semoga tidak terulang lagi, sekarang kita telah mempunyai KKR untuk mengusut pelanggaran-pelanggaran saat konflik,” kata pria yang akrab disapa Abu Doto ini. []
Muhammad Fadhil | foto: internet