21 September 2016 Oleh Abdul Hadi Off

Dinamika Aceh Tergantung pada Secangkir Kopi

Sumberpost.com | Banda Aceh – Dalam sebuah kuliah umum bertajuk Perkembangan Bentuk Kota Kuno di Indonesia, Pakar Sejarah Kota dari Universitas Airlangga, Purnawan Basundoro berkata, dinamika Provinsi Aceh tergantung pada secangkir kopi.

“Aceh telah digerakkan dengan secangkir kopi,” ujarnya di Aula Fakultas Adab dan Humaniora UIN Ar-Raniry, Selasa (20/9/2016).

Menurut Purnawan, keunikan Aceh ada di secangkir kopi, yang dengan minuman tersebut, Aceh dapat melakukan pergerakan dari segala hal. Karenanya, Purnawan mengajak mahasiswa UIN Ar-Raniry untuk membuat penelitian keunikan pengaruh kopi.

“Sebelum tsunami warung kopi tak seramai sekarang, tapi pada 2016 ini sudah sangat luar biasa, nyaris ramai 24 jam,” sebutnya.

Dalam membangun daerah, Purnawan meminta pemuda-pemuda Aceh untuk mencontoh beberapa daerah di Indonesia, seperti Bandung dan Surabaya, yang pemuda-pemudanya kreatif membangun daerah.

“Makanya Walikota Bandung, Ridwan Kamil sangat dekat dengan anak muda, mereka membangun kota sama-sama dengan anak muda, kita bukan tidak boleh nongkrong di warung kopi, tapi ketika duduk di warung kopi harus juga memikirkan ide-ide kreatif dalam membangun Aceh,” ujar Purnawan.

Pada kuliah umum tersebut, Purnawan Basundoro memaparkan sejumlah materi, seperti mengenai proses terbentuknya sebuah kota di Indonesia. Ia berujar, kota bermula dari Desa. Ia mencontohkan, Aceh pasca tsunami dan perdamaian GAM-RI, banyak terjadinya perubahan khususnya di bidang kependudukan.

Jika pada saat konflik, GAM sering berada di desa-desa, maka setelah damai mantan GAM banyak hijrah ke kota. “Pasca perdamaian banyak lahir elit-elit baru, ini juga proses pertumbuhan kota karena elit itu awalnya berada di desa, ketika hijrah ke kota elit itu juga membawa pengikutnya,” sebut Purnawan.

Kuliah umum yang digelar oleh Prodi Sejarah dan Kebudayaan Islam Fakultas Adab dan Humaniora UIN Ar-Raniry ini dikuti seratusan mahasiswa. Wakil Dekan I fakultas tersebut, Nasruddin saat membuka acara menyebutkan, kuliah ini bertujuan untuk menggali serta membahas tentang proses pembentukan kota kuno di Indonesia. []

Muhammad Fadhil