2 Oktober 2016 Oleh Abdul Hadi Off

FTK UIN Ar-Raniry Yudisium 359 Sarjana

Sumberpost.com | Banda Aceh – Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (FTK) UIN Ar-Raniry kembali meyudisium 359 sarjana strata satu (S1) semester genap tahun akademik 2015/2016 pada Sabtu (1/10/2016) di Auditorium Prof. Ali Hasjmy, UIN Ar-Raniry, Banda Aceh.

Kuasa Dekan FTK, Sri Suyanta dalam sambutannya mengatakan, yudisium itu merupakan agenda rutin bidang akademik yang dilaksanakan setiap akhir semester. Tahun ini FTK mengukuhkan 359 sarjana S1 yang terdiri dari 97 orang laki-laki dan 262 orang perempuan dari 9 Program Studi (prodi).

“Sebanyak 359 lulusan terdiri dari prodi Pendidikan Agama Islam 55 orang, Pendidikan Bahasa Arab 49 orang, Pendidikan Bahasa Inggris 40 orang, prodi PFS 37 orang, prodi PMA 42 orang, prodi MPI 30 orang, prodi PBL 19 orang, prodi PKM 64 orang, dan prodi PGMI 23 orang,” ujarnya.

Ditambahkan, secara kualitas mereka yang lulus tahun ini, 133 orang di antaranya meraih predikat istimewa (cumlaude), 203 predikat baik sekali, 23 orang berpredikat baik. Suyanta mengatakan, bertambahnya alumni merupakan suatu potensi yang dapat membantu pengembangan lembaga di masa mendatang.

Lebih lanjut Sri Suyanta mengingatkan kepada alumni yang baru saja menyelesaikan studinya di UIN Ar-Raniry agar terus istiqamah untuk terus melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.

Sementara itu, dalam upacara yudisium itu juga diisi orasi ilmiah dengan judul Pendidikan Demokratis sebagai Ciri Pendidikan Islam yang disampaikan oleh T. Zulfikar. alumni Monash University, Australia, ini menyampaikan, dalam proses pembelajaran setidaknya ada empat hal yang dilakukan oleh seorang guru untuk menjadi pendidik yang demokratis.

“Hal yang pertama, guru selalu terlibat dalam usaha evaluasi diri, selanjutnya guru melakukan pembelajaran mandiri secara terus menerus (continuous self development), poin Ketiga, kemampuan menjadikan sekolah sebagai komunitas pembelajaran dan yang keempat adalah guru demokratis tidak hanya memperhatikan perkembangan IQ anak didik tapi juga memperhatikan EQ mereka,” ujar Zulfikar. [Rilis]