19 Oktober 2016 Oleh Abdul Hadi Off

Mahasiswa UIN Ar-Raniry Ungkapkan Unek-unek

Sumberpost.com | Banda Aceh – Bertepatan pada peringatan Dies Natalis UIN Ar-Raniry ke 53, ratusan mahasiswa kampus tersebut melakukan aksi demonstrasi di Auditorium Ali Hasjmy, UIN Ar-Raniry, Banda Aceh, Rabu (19/10/2016).

Dalam aksi tersebut, mahasiswa memprotes beberapa hal, diantaranya terkait logo pemenang sayembara logo yang digelar oleh UIN Ar-Raniry. Logo yang mendapat juara 1 tersebut diprotes karena dinilai kurang menyiratkan nilai-nilai sejarah Aceh dan keislaman.

Selain memprotes logo pemenang sayembara, mahasiswa juga memprotes wacana penetapan kembali E-Parking dilingkungan UIN Ar-Raniry. Menurut Wakil Ketua Dewan Mahasiswa UIN Ar-Raniry, Misran, pemasangan E-Parking tidak bisa diterima karena dapat merugikan mahasiswa.

“Untuk apa E-Parkir, mahal-mahal kami bayar setiap hari tetapi ketika kendaraan kami yang hilang, siapa yang akan bertanggung jawab,” kata Misran disela-sela aksi.

Selain itu, pihaknya juga memprotes terkait tingginya biaya SPP untuk leting 2014, 2015 dan 2016 di kampus biru. Jelasnya, meningkatnya harga SPP tidak dibarengi dengan adanya fasilitas yang memadai.

“SPP mahal dua kali lipat, tetapi fasilitas tetap sama seperti tiga tahun yang lalu,” tambahnya.

Ia juga menyinggung terkait wajibnya masuk asrama bagi mahasiswa UIN. Menurutnya, mahasiswa dirugikan karena masuk asrama harus membayar Rp. 600 ribu dan jika dinyatakan tidak lulus, mahasiswa harus masuk lagi asrama dengan membayar kembali Rp. 600 ribu.

Sementara itu, Rektor UIN Ar-Raniry, Prof. Farid Wajdi yang ikut menemui pendemo mengatakan, pihaknya akan berembuk kembali dengan petinggi-petinggi rektorat untuk mengevaluasi masukan-masukan oleh mahasiswa.

Mengenai logo, Rektor menjelaskan bahwa pihak kampus tidak akan langsung menetapkan logo pemenang sayembara tersebut pada UIN Ar-raniry. Tetapi, pihak kampus akan memodifikasi logo dengan mempertimbangkan masukan yang ada.

Terkait E-Parking, Rektor mengatakan, pihak rektorat akan membatalkan wacana tersebut jika mahasiswa menolak. “Kemarin itu (E-Parking) baru sosialisasi,” jelasnya. []

Aksi yang berbarengan dengan berlangsungnya acara Dies Natalis ini sempat diwarnai dengan letusan senjata api oleh aparat keamanan untuk menenangkan mahasiswa dan petugas keamanan yang terlihat ricuh dan saling mendorong.

M. Fadhil, Sara Masroni | Foto: Rizqi