Banyak Pakaian Pengunjung Museum Langgar Syariat
Sumberpost.com | Banda Aceh – Museum Tsunami Aceh dipadati pengunjung pada hari peringatan 12 tahun tsunami pada Senin (26/12/16). Pantauan di lapangan, hingga kemarin siang, pengunjung yang datang ke Museum Tsunami Aceh mencapai 5.744 orang.
Pengunjung museum bukan hanya dari masyarakat Aceh, namun juga ada masyarakat luar Aceh. Yusnani, perempuan paruh baya asal Calang Aceh Jaya salah satunya. Dia mengunjungi Museum Tsunami usai menjemput anaknya di salah satu pesantren di Banda Aceh.
Yusnani turut berkomentar mengenai pakaian pengunjung museum yang banyak tidak sesuai dengan syariat Islam. Peraturan syariat Islam yang berlaku khusus di Aceh mensyaratkan, pakaian tidak boleh membentuk lekuk tubuh. Hal itu tertera dalam Qanun Nomor 11 Tahun 2002 tentang Pelaksanaan Syariat Islam Bidang Aqidah, Ibadah dan Syi’ar Islam.
“Setidaknya, untuk menghargai Aceh, mereka memasuki wilayah serambi mekkah ini dengan pakaian yang sopan bukan dengan pakaian yang ketat,” ujar Yusnani saat ditemui di Museum Tsunami Aceh, Senin (26/12/2016).
Yusnani melihat, banyak pengunjung yang berpakaian ketat, tipis, serta ada yang tidak memakai jilbab. “Sangat disayangkan, masyarakat Aceh sendiri juga ada yang berpakain ketat berkunjung ke museum.”
Ia berharap agar pihak Museum Tsunami Aceh memberi maklumat melalui papan yang bertulisan “Anda memasuki kawasan wajib berbusana muslim/muslimah” seperti di Masjid Raya Baiturrahman.
Di samping itu, ia juga berharap masyarakat Aceh sendiri, terutama kaula muda, berpakaian sesuai syariat Islam. []
Rayyan | foto: glory-travel