27 Januari 2017 Oleh Abdul Hadi Off

Bersih-bersih Sebelum Imlek

Beberapa perkakas dan riasan lainnya sudah tampak tersusun rapi, hanya beberapa sudut saja yang masih terlihat kosong dan masih dalam proses pembersihan oleh para pekerja. Tampak ada seorang yang tengah membuka kotak berisi hiasan merak berwarna merah yang hendak ditempelkan pada dinding bawah vihara.

Jelang tahun baru imlek, Vihara Dharma Bhakti, Jalan Panglima Polem Banda Aceh mulai dibersihkan oleh para pekerja. Ada sebanyak tiga orang pekerja yang membersihkan vihara tersebut. Masing-masing memiliki pekerjaan sendiri, mulai dari membersihkan dinding-dinding vihara, merapikan dan merias vihara dengan atribut-atribut imlek lainnya.

Kegiatan pembersihan ini dimulai sejak 10 hari menjelang perayaan. Kini hanya tinggal membersihkan debu-debu yang menempel saja, sebab pembersihan awal sudah dilakukan sebelum menyambut perayaan tahun baru 2017 lalu.

Tidak ada persiapan khusus yang dilakukan untuk menyambut setiap perayaan tahun baru Imlek, hanya tahap pembersihan saja yang dilakukan agar vihara selalu bersih. Selanjutnya hanya persiapan yang diperlukan saat hari Imlek saja yaitu berupa kue dan buah-buahan.

Perayaan Imlek yang akan jatuh pada tanggal 28 Januari mendatang adalah tahun Ayam. Berbeda dengan tahun lalu yang merupakan tahun Monyet, tahun Ayam menurut salah satu penjaga memiliki arti bahwa tahun ini akan sulit untuk mencari makan, seperti halnya sifat ayam.

“kalau kita belum lalui ya belum tahu, cuma biasanya agak susah cari makannya, kalau dilihat dari hewannya, ayam itu satu hari cari satu hari makan,” jelas Hasan (61) selaku penjaga Vihara Dharma Bhakti.

Hasan atau Go Hasan telah bekerja sebagai penjaga vihara selama 30 tahun lamanya. Ia mengaku bahwa diperkirakan akan ada 300 orang yang hadir pada setiap perayaan Imlek di vihara tersebut.

“perkiraan setiap tahun 300 orang datang tapi tidak berbarengan, kadang 30-50 orang kalau puncaknya baru sampai seratusan,” ucapnya.

Orang yang datang juga tidak hanya warga disekitar Banda Aceh saja, namun juga ada yang datang dari Medan juga Melaboh. Pada hari biasa juga sering datang pekerja sales yang menyempatkan diri untuk sembahyang.

Penulis adalah Eva Hazmaini, mahasiswa Komunikasi Penyiaran Islam (KPI) Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Ar-Raniry