“The Light of Aceh” Meriahkan Pameran ITB Berlin
Sumberpost.com | Berlin – Pemerintah Aceh melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh untuk pertama sekali berkesempatan hadir pada pameran Internationale Tourisme Börse (ITB) Berlin, yang merupakan salah satu pameran pariwisata terbesar di dunia.
Pameran ini berlangsung selama lima hari pada 8-12 Maret di Gedung Messe Berlin, Jerman.
Diikuti lebih dari 187 negara, diliput sekitar 10.000 jurnalis lokal dan 2000 jurnalis internasional, serta dihadiri lebih 120.000 pengunjung, baik pembeli maupun penjual, menjadi moment penting dalam rangka memperkenalkan Aceh, khususnya potensi wisata Aceh di mata masyarakat Eropa dengan berbagai keunikan dan diferensiasi alam dan budaya Aceh.
Wakil Ketua II DPR Aceh, Teuku Irwan Djohan sebagai Koordinator Komisi VII DPR Aceh Bidang Kebudayaan dan Pariwisata mengatakan, kunjungan wisatawan dari beberapa negara Eropa seperti Jerman, Perancis, Inggris dan Norwegia, ke Aceh terus meningkat.
Hal ini tidak terlepas semakin baiknya pencitraan industri pariwisata Aceh secara nasional dan internasional melalui branding wisata Aceh terbaru “Cahaya Aceh” atau “The Light of Aceh” dan kebehasilan Aceh memenangkan Kompetisi Wisata Halal Internasional 2016 sebagai “Destinasi Wisata Halal Terbaik Dunia”.
“Bergabung bersama dengan Stand Kementerian Pariwisata Indonesia dengan branding “Wonderful Indonesia”, tim seni Aceh diwakili Sanggar Tuha Delapan berhasil menarik perhatian peserta Pameran ITB Berlin dengan menampilkan musik tradisi Aceh, yaitu Keneubah Indatu lewat tari Seudati, Uroeh Duk, Rapai Geleng dan Tarek Pukat,” kata Irwan Djohan yang juga sebagai Ketua Delegasi Aceh ke ITB Berlin 2017.
Rahmadhani, Kepala Bidang Pemasaran mewakili Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh yang juga ikut dalam delegasi Aceh ke ITB Berlin menyatakan, tim seni Aceh juga akan tampil pada hari ketiga pameran tersebut dengan menampilkan musik tradisi Aceh lainnya, yaitu Didong, Saman dan Gayo.
“Hal ini akan menjadi sebuah moment strategis dalam mempromosikan Aceh sebagai destinasi wisata wisata halal terbaik dunia dan menarik minat wisatawan ke Aceh melalui penampilan seni budaya Aceh yang bernafaskan Islam,” sebut Rahmadhani.
Selain promosi wisata Aceh melalui brosur, leaflet dan cenderamata dan penampilan video “The Light of Aceh” di layar monitor ITB Berlin, kopi Aceh juga menjadi daya tarik wisata lainnya selama pameran berlangsung, dengan bekerjasama dengan barista Kementerian Pariwisata RI.
Delegasi Aceh lainnya yang juga Direktur Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Center Unsyiah, Iskandarsyah Madjid menyebutkan, kopi Aceh sudah menjadi salah satu produk unggulan Aceh.
“Keikutsertaan Aceh pada event pameran berskala dunia perlu didukung, tidak hanya menghadirkan tim seni Aceh dan bahan-bahan promosi lainnya, tapi juga mempromosikan pariwisata Aceh melalui stand tersendiri dengan dekorasi yang unik berkarakteristik Aceh dalam rangka lebih memperkenalkan Aceh secara lebih dekat kepada wisatawan mancanegara,” demikian Iskandar.
Pameran ITB Berlin menjadi salah satu media efektif dalam memperkenalkan kopi Aceh, tidak hanya sebagai produk kuliner wisata Aceh, tapi juga komoditi unggulan Aceh untuk tujuan ekspor di pasar dunia. [Rilis]