Didong Ari Masa ku Masa
SumberpostBlog – Hello Petitulen Edensor, kali ini kita akan mengupas kesenian yang berasal dari Gayo, Aceh Tengah ni guys! Relax dan stay sekejap. Karna kita akan menggali sejarah dan berkenalan lebih jauh dengan “Didong”.
Didong merupakan salah satu warisan budaya Gayo yang masih terjaga kelestarianya hingga saat ini guys. Sejarah didong sendiri mempunyai banyak versi. Ada yang berpendapat bahwa usia didong sama tuanya dengan suku Gayo itu sendiri, dan muncul juga opini bahwa didong berasal dari kata “dendang” yang kemudian diadopsi menjadi kata “Didong”. Dilihat dari fungsinya, didong juga dikatakan berasal dari kata “din” dan “dong”. Din berarti Agama sedang Dong bermakna dakwah.
Masyarakat kemudian lebih meyakini bahwa didong sudah ada sejak masa Raja Linge yang ke-13 seperti yang diceritakan dalam buku Mukthaman Bale, Syariat dan Adat Istiadat III. Seni ini berawal saat terjadi pergolakan politik di Kerajaan Linge dan terkait dengan kesultanan Aceh di Pesisir.
Sengeda, anak Raja Linge yang ke-13 bermimpi bertemu dengan abang kandungnya, Bener Merie yang dibunuh oleh Cik Serule. Ia diperintahkan oleh Raja Linge ke-14 karena merasa takut kekuasaannya akan beralih pada kedua kakak-beradik, Sengeda-Bener Merie.
Tulisan dari April Edensor, mahasiswa UIN Ar-Raniry