206 Mahasiswa KPM UIN Ar-Raniry Diberi Pembekalan
Sumberpost.com | Banda Aceh – Sebanyak 206 mahasiswa peserta Kuliah Pengabdian Masyarakat Posdaya berbasis Masjid Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry semester genap tahun akademik 2016/2017 diberi pembekalan atau pelatihan.
Kegiatan tersebut berlangsung pada Jumat (21/7/2017) di Auditorium Prof Ali Hasjmy Darussalam Banda Aceh.
Rektor UIN Ar-Raniry Prof. Dr. H. Farid Wajdi Ibrahim, MA dalam sambutannya pada saat membuka acara mengatakan, KPM berbasis masjid ini merupakan salah satu program pengabdian kampus yang memiliki keunggulan, karena selain mahasiswa di dalamnya juga terlibat dosen untuk melakukan pengabdian kepada masyarakat.
“Kelebihan KPM ini adalah keikutsertaan dosen untuk melakukan kegiatan pengabdian, beda dengan program KPM lainnya, para dosen hanya menjadi supervisor yang ikut mendampingi mahasiswa saja dan tidak terlibat langsung dalam kegiatan,” ujarnya.
Rektor menambahkan, dalam program KPM berbasis masjid ini setidaknya ada dua hal yang menjadi tanggungjawab utama peserta nanti di lapangan, yakni bagaimana bersinergi dengan masyarakat untuk memakmurkan masjid atau menasah-menasah di kampung pengabdian, dan ke dua adalah terhadap persoalan pergaulan bebas, peserta diharapkan dapat menjaga diri sendiri untuk berbuat yang baik dan sekaligus mengajak masyarakat agar tidak terjerumus ke dalam kehidupan yang disebut dengan pergaulan bebas, khususnya bagi anak-anak muda.
Menurutnya, saat ini banyak masjid atau menasah yang jamaahnya masih sedikit terutama pada jadwal tertentu seperti subuh, malah Rektor menyebutkan masjid kampus dan di lingkar kampus sekalipun jamaah pada saat shalat wajib pun masih sedikit, hal tersebut belum mencerminkan yang baik bagi kita.
Farid menekankan, kepada peserta KPM agar dapat membekali diri sebelum berada di tempat pengabdian, karena ini merupakan KPM yeng berbasis masjid, maka minimal harus bisa baca Al-Quran, bisa jadi imam, baca doa dan bila memungkinkan harus bisa jadi khatib Jumat.
Sebelumnya, Kepala Pusat Pengabdian Masyarakat UIN Ar-Raniry Drs. HM. Jakfar Puteh, M.Pd mengatakan, KPM berbasis masjid ini difokuskan untuk membantu masyarakat meningkatkan taraf hidup mereka melalui pemberdayaan keagamaan, kualitas ibadah, kemakmuran masjid, pendidikan dan ekonomi keluarga melalui program konkrit tepat sasaran.
“KPM ini diikuti oleh 251 orang, terdiri dari 45 dosen dan 206 mahasiswa dari berbagai fakultas di UIN Ar-Raniry, mereka akan mengabdi selama tiga bulan yakni 24 Juli hingga 19 Oktober mendatang. Pengabdian akan dilakukan di tiga kecamatan, yakni kecamatan Darussalam, kecamatan Baitussalam Aceh Besar dan kecamatan Syiah Kuala Banda Aceh,” kata Jakfar.
Dia menambahkan, pembekalan mahasiswa peserta KPM berbasis masjid ini dilaksanakan selama dua hari, di mana mereka diberikan materi tentang visi-misi UIN Ar-Raniry, materi keagamaan dan rancangan prongam pengamdian lainnya, agar mereka selama di lapangan lebih terarah dan mencapai target sesuai dengan tujuan KPM itu sendiri.
Lima Mahasiswa UIN, KKN ke Bangka Belitung
Sementara itu, pada kesempatan tersebut Rektor Farid Wajdi Ibrahim juga melepas sebanyak lima mahasiswa UIN Ar-Raniry yang terpilih untuk melakukan pengabdiannya ke provinsi Bangka Belitung pada program Kuliah Kerja Nyata bersama Perguruan Tinggi Negeri (KKN bersama PTN) wilayah barat Indonesia.
Jakfar Puteh mengatakan, pada tahun 2017 ini UIN Ar-Raniry Banda Aceh mengirim lima mahasiswa untuk mengikuti pengabdiannya bersama mahasiswa dari perguruan tinggi negeri lainnya di Indonesia bagian barat, mereka akan ditempatkan di kabupaten Bangka provinsi Bangka Belitung, pengabdian akan berlangsung selama satu bulan, diberangkatkan pada 26 Juli mendatang bersama peserta dari PTN lain di Aceh.
Dikatakan, ke lima peserta dari KKN UIN Ar-Raniry yang dilepaskan oleh Rektor tersebut akan bergabung dengan peserta dari 28 universitas lainnya yang ada di wilayah barat Indonesia. Rektor mengucapkan selamat melakukan pengabdian kepada peserta yang akan berangkat ke Bangka Belitung dan berpesan agar dapat memberikan yang terbaik kepada masyarakat di sana dan juga harus bisa belajar dengan pengalaman selama berada di wilayah orang lain. [Rilis]