Penanaman 25 Pohon Selama Hidup Tidak Boleh Gagal
Sumberpost.com | Banda Aceh – Pola penanaman yang baik kuncinya harus mengikuti sistem silvikultur yang baik, untuk itu semua elemen masyarakat diharapkan untuk menanam 25 pohon selama hidup, penanamannya harus jadi dan tidak boleh gagal.
Hal tersebut disampaikan Direktur Jenderal Pengendalian DAS dan Hutan Lindung Kemeterian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI, Hilman Nugroho, usai menyampaikan kuliah umum dihadapan 800 mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry di Auditorium Ali Hasjmy, Rabu (20/9/2017).
“Hari ini saya meminta seluruh civitas akademika, khususnya di UIN Ar-Raniry untuk menanam pohon masing-masing 25 batang selama hidup, itu minimal yang harus ditanam jika lebih banyak lebih baik, karena semakin banyak pohon semakin pula rezeki kita,” ujarnya.
Menurut Hilman, jika semua rakyat Indonesia sudah menanam, maka sumber daya alam Negara ini tidak terbatas lagi, sehingga jika semuanya tersedia maka tidak akan ada lagi illegal loging, namun jika sekarang masih maraknya terjadi illegal loging berarti sumber daya kita masih terbatas.
Dia berpendapat, untuk mengatasi proses illegal loging dapat dilakukan dengan beberapa cara antara lain, dapat dilaporkan ke pihak berwajib, bisa juga dilakukan sosialisasi seperti kuliah umum seperti ini. Karena pada prinsipnya, jika ada pohon maka ada air, jika ada air maka ada kehidupan dan jika ada kehidupan maka ada juga kesejahteraan, untuk itu mari kita sama menjaga.
“Presiden RI, Joko Widodo mengajak kepada seluruh rakyat Indonesia untuk menanam 25 pohon selama hidup, jangan pernah takut untuk menanam, jangan terpikir bahwa kalau menanam kita yang akan memetik atau tidak dapat merasakan hasil, mari berfikir untuk menyelamatkan dunia ini, yakni dengan menanam pohon, banyak pohon banyak rezeki,” kata Dirjen Pengendalian DAS.
Hilman menyampaikan terima kasih kepada UIN Ar-Raniry khususnya Fakultas Sains dan Tekhnologi atas partisipasi dan dukungan melaksanakan kuliah umum serta dapat menghadirkan mahasiswa lebih dari 700 peserta, dengan pemahaman dan ilmu yang diperoleh maka akan sangat bermanfaat bagi masyarakat disekitar.
Program ini akan terus belanjut, Hilman yakin UIN Ar-Raniry siap menyediakan lahan, sementara itu pihak Kementerian menyediakan bibit dan mahasiswa bersama masyarakat yang akan menanamnya Insyaallah semuanya dapat memanennya di masa akan datang.
Dalam materi kuliah umumnya, Hilman Nugroho mengangkat tema tentang penerapan teknik silvikultur menjamin keberhasilan rehabilitasi hutan dan lahan, menurutnya silvikutltur itu merupakan seni membangun hutan melalui penanaman, pertumbuhan, komposisi dan kesehatan hutan guna menjamin produksi yang berkelanjutan.
Selain itu Hilman juga membahas tentang pengelolaan hutan, yakni penerapan system silvikultur dalam kegiatan tata hutan, penyusunan rencana pengelolaan hutan pemanfaatan dan penggunaan kawasan hutan, rehabilitasi dan reklamasi hutan serta pelindungan dan konservasi alam.
Dia menyebutkan, untuk menatap masa depan pengelolaan hutan Aceh yang harus dilakukan antara lain pertama penerapan manajemen, dengan perencanaan yang baik yakni tepat waktu, tepat pemilihan jenis dan tepat lokasi, selanjutnya pelaksanaan juga harus tepat, yakni pemeliharaan, perlakukan, benih bersertifikasi, bibit produktif dan yang paling penting adalah pengawasan, pastikan penanaman harus jadi, tidak boleh gagal.
Dekan Fakultas Saintek UIN Ar-Raniry Dr. Dirhamsyah, MT mengatakan, setelah kuliah umum yang dihadiri oleh civitas akademika dan 700 ratusan mahasiswa, selanjutnya Dirjen Pengendalian DAS dan Hutan Lindung menandatangani naskah kerja sama kegiatan hutan kota antara Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung (BPDAS-HL) dengan beberapa instansi antara lain UIN Ar-Raniry melalui fakultas Saintek, DLHK3 Banda Aceh, DLH Kota Langsa, DLH Bireuen, Yayasan Iskandar Thani, Universitas Al-Muslim dan Kadisporan Aceh Tamiang.
Dirhamsyah menyebutkan, beberapa agenda lain yang dilakukan usai kuliah umum tersebut antara lain penyerahan bibit tanaman secara simbolis kepada UIN Ar-Raniry, Unsyiah, Universitas Serambi Mekkah, Universitas Muhammadiyah, Universitas Al-Muslim, Universitas Abulyatama, STIK Pante Kulu, Universitas Iskandar Muda, Iskandar Thani, Keuchik Gampong Rukoh, serta beberapa prodi di UIN Ar-Raniry. Dilanjutkan dengan penanaman pohon di Lingkungan Fakultas Saintek UIN Ar-Raniry.
UIN Ar-Raniry Mendukung Penuh Program 25 Pohon Selama Hidup
Disela-sela penanaman pohon di halaman fakultas Saintek, Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry, Farid Wajdi Ibrahim menyampaikan terima kasih dan apresiasi yang tinggi kepada kementerian lingkungan hidup, khususnya Dirjen pengendalian DAS dan hutan lindung, yang telah menindaklanjuti gerakan menanam pohon 25 pohon perorang.
“Ini perhatian yang sangat luar biasa dari pemerintah melalui Kemeterian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, kami menyampaikan apresiasi atas inisiasi melibatkan civitas akademika, baik secara akademik ataupun masyarakat, kita ini bagian dari masyarakat yang selalu siap mendukung dengan program ini,” ujarnya.
Farid menyebutkan, bahwa keterlibatan UIN Ar-Raniry dalam penanaman pohon dan penghijauan bukan yang pertama, sudah sering terlibat dalam program penanaman pohon, baik pada lahan kampus maupun disekitar kampus ini. Beberapa kali program seperti itu melibatkan mahasiswa bersama masyarakat, baik yang terlibat langsung maupun pemikiran-pemikirannya yang dapat ditransfer kepada masyarakat, terutama bagi mahasiswa di fakultas sains dan teknologi pada prodi teknik lingkungan.
UIN Ar-Raniry menyatakan sangat siap mendukung program 25 pohon selama hidup ana manusia di muka bumi, hal tersebut dibuktikan Rektor Farid dengan system pembangunan kampus UIN Ar-Raniry pasca rehab-rekon setelah bebcana tsunami 2004 silam, saat ini kampus UIN Ar-Raniry menjadi kampus hijau. Kampus Darussalam ini seluas 33 hetar, tidak sampai 50 persen didirikan bangunan, lebih setengah adalah lahan kosong untuk ditanami pohon.
“Selanjutnya, UIN Ar-Raniry saat ini juga telah memiliki lahan baru lebih kurang 37 hektar, juga telah kami siapkan lebih dari 15ha untuk ruang terbuka dan penghijauan dan tidak didirikan bangunan, ini pertanda kami di UIN telah memikirkan masa depan pohon dan masa depan generasi bangsa. Sejak awal kita desain dengan baik agar memiliki lahan yang akan dijadikan hutan kota di Lingkungan kampus UIN Ar-Raniry. Jumlah lahan baru yang akan dibangun kampus II UIN Ar-Raniry seluas 37 ha, dalam master plan hanya dibangun gedung seluas 17 Ha, sisanya akan dijadikan hutan kota,” ujar Farid Wajdi.
Rektor atas nama civitas akademika UIN Ar-Raniry menyampaikan terima kasih kapada Dirjen Dr. Hilman yang telah memberikan bibit pohon yang akan ditanam di kampus UIN Ar-Raniry, kami siap bekerja sama untuk menindaklanjuti program pemerintah, dengan harapan kampus UIN Ar-Raniry di masa medatang menjadi kampus hijau yang ramah lingkungan dan juga kaya dengan buah-buahan yang dapat dinikmati oleh masyarakat. [Rilis]